What's New Here?


Malam itu gelap dan dingin sekali. Salju turun deras. Malam terakhir tahun itu. Dalam dingin dan gelap itu seorang gadis kecil berjalan di sepanjang jalan. Ia tidak memakai topi dan sepatu. Ia memakai sandal ketika meninggalkan rumah. Sandal itu peninggalan ibunya dan sangat kebesaran. Ketika ia  menyeberangi jalan, dua buah kereta lewat dengan sangat cepat sehingga sandalnya terlepas dan hilang.

Jadi ia terus berjalan dengan kaki telanjang yang sudah merah dan biru karena kedinginan. Ia membawa banyak korek api dalam saku celemek tua yang dipakainya, dan satu ikat korek api dalam genggaman tangannya. Tak seorang pun membeli korek apinya sepanjang hari itu. Sedikitpun ia tidak menerima uang.

Ia terus berjalan, gemetar karena kedinginan dan lapar, sungguh malang gadis kecil itu.

Serpih-serpihan salju jatuh di rambut pirangnya yang panjang, yang jatuh dengan ikal indah di lehernya, namun ia tidak pernah memikirkannya. Yang terpikir olehnya adalah, dari jendela-jendela yang dilewatinya ia melihat cahaya lilin berkilauan dan tercium bau sedap angsa panggang, karena saat itu malam tahun baru.

Pada sudut di antara dua rumah, dimana satu rumah lebih menonjol dari rumah yang satu lagi, gadis itu duduk dan meringkukkan tubuhnya. Ia menarik kaki-kaki kecilnya lebih mendekat ke tubuhnya, namun ia merasa makin lama makin dingin. ia tak berani pulang karena tak satupun korek api pun terjual dan tak dapat membawa pulang uang sedikitpun. Ayahnya akan memukulnya dan di rumahnya juga dingin karena atap rumah itu berlubang-lubang sehingga angin leluasa masuk.

Tangan-tangan kecil itu hampir mati rasa karena dingin. Oh! Sebatang korek api akan memberinya sedikit kehangatan jikasaja  ia memberanikan diri membakar satu batang saja dari ikatan itu dan menggesekkannya pada dinding. Ia menarik sebatang. �Rrrrssttt!� lihat cahayanya, ia terbakar! Api kecil yang hangat dan terang, seperti lilin, ia menangkupkan tangannya pada cahaya itu, cahaya yang menyenangkan. Gadis kecil itu merasa seolah ia duduk di depan tungku perapian besi yang besar dengan kaki kuningan mengkilat dan hiasan kuningan  di bagian atasnya. Apinya mambawa kehangatan yang menyenangkan. Gadis kecil menjulurkan kakinya supaya hangat, namun api kecil itu padam, dan tungku itu lenyap. Yang tertinggal hanya puntung korek api di tangannya.

Ia menggesekkan sebatang korek api lagi ke dinding, korek itu menyala terang, dan pada tempat di dinding yang tertimpa cahayanya, dinding menjadi tembus pandang dan ia dapat melihat ke dalam ruangan di baliknya. Di atas meja terbentang alas meja seputih salju, di atasnya alat-alat makan porselin yang indah dan angsa panggang yang masih berasap dengan isi apel dan plum kering. Dan angsa itu melompat dari piringnya, merayap di lantai dengan pisau dan garpu menancap di dadanya, dan ketika ia tiba di depan gadis itu, korek api padam dan hanya meninggalkan tembok tebal yang dingin dan lembab di depannya. Ia menyalakan sebatang korek api lagi. Kali ini ia duduk di bawah pohon natal yang luar biasa indah. Pohon natal itu jauh lebih besar dengan hiasan yang jauh lebih indah dari yang dilihatnya dari pintu kaca di rumah pedagang kaya itu.

Ribuan lampu menyala pada cabang-cabang pohon yang hijau, dan gambar-gambar  berwarna cerah seperti yang dilihatnya di jendela toko seolah memandangnya dari atas. Ia menjulurkan tangannya ke lampu-lampu itu dan korek api padam. Lampu-lampu pohon natal itu naik makin tinggi dan tinggi, gadis itu melihatnya seperti bintang-bintang di langit, dan satu jatuh, membentuk jejak panjang seperti garis api.

�Seseorang baru meninggal!� kata gadis kecil itu. Neneknya, satu-satunya orang yang menyayanginya, yang sekarang sudah tiada, mengatakan kepadanya, bila sebuah bintang jatuh, maka satu jiwa naik ke surga.

Ia menarik sebatang korek api lagi dan dalam cahayanya ia melihat neneknya yang tua, begitu terang dan bercahaya, begitu lembut dan penuh kasih.

�Nenek!� jerit si kecil, �Oh, Nek, bawa aku bersamamu! Nenek akan pergi bila korek api ini padam, nenek akan menghilang seperti tungku yang hangat itu, seperti angsa panggang yang lezat dan seperti pohon natal indah itu!� Ia pun dengan cepat menggesekkan seikat korek api ke dinding, karena ia ingin menjaga neneknya tetap bersamanya. Dan cahaya korek api itu begitu terang, lebih terang dari siang hari. Belum pernah ia melihat neneknya begitu cantik dan tinggi. Ia menarik gadis kecil itu ke dalam pelukannya, dan mereka berdua terbang tinggi, begitu tinggi, di mana tiada dingin, lapar atau cemas, karena mereka sekarang bersama Tuhan.

Namun di sudut itu, pada dini hari, duduk gadis kecil malang, dengan pipi merona dan senyum di bibirnya, bersandar di dinding, membeku kedinginan pada malam terakhir tahun lalu. Ia duduk kaku dan dingin dengan korek apinya. Seikat sudah terbakar. �Ia ingin menghangatkan dirinya,� kata orang-orang. Tak seorang pun menduga bahwa ia telah melihat kejadian-kejadian indah, tak seorang pun mengira bahwa bersama neneknya ia telah memasuki kebahagiaan tahun baru. 

Gadis Kecil Penjual Korek Api

Posted by rike No comments


Malam itu gelap dan dingin sekali. Salju turun deras. Malam terakhir tahun itu. Dalam dingin dan gelap itu seorang gadis kecil berjalan di sepanjang jalan. Ia tidak memakai topi dan sepatu. Ia memakai sandal ketika meninggalkan rumah. Sandal itu peninggalan ibunya dan sangat kebesaran. Ketika ia  menyeberangi jalan, dua buah kereta lewat dengan sangat cepat sehingga sandalnya terlepas dan hilang.

Jadi ia terus berjalan dengan kaki telanjang yang sudah merah dan biru karena kedinginan. Ia membawa banyak korek api dalam saku celemek tua yang dipakainya, dan satu ikat korek api dalam genggaman tangannya. Tak seorang pun membeli korek apinya sepanjang hari itu. Sedikitpun ia tidak menerima uang.

Ia terus berjalan, gemetar karena kedinginan dan lapar, sungguh malang gadis kecil itu.

Serpih-serpihan salju jatuh di rambut pirangnya yang panjang, yang jatuh dengan ikal indah di lehernya, namun ia tidak pernah memikirkannya. Yang terpikir olehnya adalah, dari jendela-jendela yang dilewatinya ia melihat cahaya lilin berkilauan dan tercium bau sedap angsa panggang, karena saat itu malam tahun baru.

Pada sudut di antara dua rumah, dimana satu rumah lebih menonjol dari rumah yang satu lagi, gadis itu duduk dan meringkukkan tubuhnya. Ia menarik kaki-kaki kecilnya lebih mendekat ke tubuhnya, namun ia merasa makin lama makin dingin. ia tak berani pulang karena tak satupun korek api pun terjual dan tak dapat membawa pulang uang sedikitpun. Ayahnya akan memukulnya dan di rumahnya juga dingin karena atap rumah itu berlubang-lubang sehingga angin leluasa masuk.

Tangan-tangan kecil itu hampir mati rasa karena dingin. Oh! Sebatang korek api akan memberinya sedikit kehangatan jikasaja  ia memberanikan diri membakar satu batang saja dari ikatan itu dan menggesekkannya pada dinding. Ia menarik sebatang. �Rrrrssttt!� lihat cahayanya, ia terbakar! Api kecil yang hangat dan terang, seperti lilin, ia menangkupkan tangannya pada cahaya itu, cahaya yang menyenangkan. Gadis kecil itu merasa seolah ia duduk di depan tungku perapian besi yang besar dengan kaki kuningan mengkilat dan hiasan kuningan  di bagian atasnya. Apinya mambawa kehangatan yang menyenangkan. Gadis kecil menjulurkan kakinya supaya hangat, namun api kecil itu padam, dan tungku itu lenyap. Yang tertinggal hanya puntung korek api di tangannya.

Ia menggesekkan sebatang korek api lagi ke dinding, korek itu menyala terang, dan pada tempat di dinding yang tertimpa cahayanya, dinding menjadi tembus pandang dan ia dapat melihat ke dalam ruangan di baliknya. Di atas meja terbentang alas meja seputih salju, di atasnya alat-alat makan porselin yang indah dan angsa panggang yang masih berasap dengan isi apel dan plum kering. Dan angsa itu melompat dari piringnya, merayap di lantai dengan pisau dan garpu menancap di dadanya, dan ketika ia tiba di depan gadis itu, korek api padam dan hanya meninggalkan tembok tebal yang dingin dan lembab di depannya. Ia menyalakan sebatang korek api lagi. Kali ini ia duduk di bawah pohon natal yang luar biasa indah. Pohon natal itu jauh lebih besar dengan hiasan yang jauh lebih indah dari yang dilihatnya dari pintu kaca di rumah pedagang kaya itu.

Ribuan lampu menyala pada cabang-cabang pohon yang hijau, dan gambar-gambar  berwarna cerah seperti yang dilihatnya di jendela toko seolah memandangnya dari atas. Ia menjulurkan tangannya ke lampu-lampu itu dan korek api padam. Lampu-lampu pohon natal itu naik makin tinggi dan tinggi, gadis itu melihatnya seperti bintang-bintang di langit, dan satu jatuh, membentuk jejak panjang seperti garis api.

�Seseorang baru meninggal!� kata gadis kecil itu. Neneknya, satu-satunya orang yang menyayanginya, yang sekarang sudah tiada, mengatakan kepadanya, bila sebuah bintang jatuh, maka satu jiwa naik ke surga.

Ia menarik sebatang korek api lagi dan dalam cahayanya ia melihat neneknya yang tua, begitu terang dan bercahaya, begitu lembut dan penuh kasih.

�Nenek!� jerit si kecil, �Oh, Nek, bawa aku bersamamu! Nenek akan pergi bila korek api ini padam, nenek akan menghilang seperti tungku yang hangat itu, seperti angsa panggang yang lezat dan seperti pohon natal indah itu!� Ia pun dengan cepat menggesekkan seikat korek api ke dinding, karena ia ingin menjaga neneknya tetap bersamanya. Dan cahaya korek api itu begitu terang, lebih terang dari siang hari. Belum pernah ia melihat neneknya begitu cantik dan tinggi. Ia menarik gadis kecil itu ke dalam pelukannya, dan mereka berdua terbang tinggi, begitu tinggi, di mana tiada dingin, lapar atau cemas, karena mereka sekarang bersama Tuhan.

Namun di sudut itu, pada dini hari, duduk gadis kecil malang, dengan pipi merona dan senyum di bibirnya, bersandar di dinding, membeku kedinginan pada malam terakhir tahun lalu. Ia duduk kaku dan dingin dengan korek apinya. Seikat sudah terbakar. �Ia ingin menghangatkan dirinya,� kata orang-orang. Tak seorang pun menduga bahwa ia telah melihat kejadian-kejadian indah, tak seorang pun mengira bahwa bersama neneknya ia telah memasuki kebahagiaan tahun baru. 

0 comments:

Tidak terasa tinggal beberapa jam lagi kita akan sampai ke pergantian tahun, awal baru menyongsong masa depan yang lebih baik. besok tepat tanggal 1 januari 2012, yang mana semua orang berlomba lomba menciptakan resolusi untuk menjadi sang juara ditahun 2012. saya sendiri sebagai admin blog ini mempunyai Resolusi menjadi Juara di tahun 2012 dengan mengukuhkan diri untuk memulai rutinitas fulltime

Resolusi Juara 2012 Melangkah Bersama TelkomSpeedy

Posted by rike No comments

Tidak terasa tinggal beberapa jam lagi kita akan sampai ke pergantian tahun, awal baru menyongsong masa depan yang lebih baik. besok tepat tanggal 1 januari 2012, yang mana semua orang berlomba lomba menciptakan resolusi untuk menjadi sang juara ditahun 2012. saya sendiri sebagai admin blog ini mempunyai Resolusi menjadi Juara di tahun 2012 dengan mengukuhkan diri untuk memulai rutinitas fulltime

0 comments:

Baru seminggu ini dapat software games yang menarik, namanya games "Robert Kiyosaki Cashflow" tentunya sesuai namanya ide pembuatan games ini tercipta dari pemikiran Robert Kiyosaki. Robert Kiyosaki adalah seorang investor, usahawan, penulis dan motivator yang terkenal di Amerika, buku-bukunya banyak menjadi inspirasi dan motivasi bagi banyak orang di seluruh dunia, termasuk motivator terkenal dari Indonesia Tung Desem Waringin, banyak belajar dari Robert Kiyosaki. Untuk lebih jelas siapa Robert Kiyosaki bisa baca di Wikipedia (klik DISINI).

Terus apa inti dari permainan "Robert Kiyosaki Cashflow" ini? Games ini dibuat cukup menarik dan menyenangkan sangat cocok untuk mengasah dalam hal melatih kecerdasan mengelola financial (keuangan). Games ini dibuat agar bagaimana pemainnya bisa mendapatkan Pasif Income, sehingga dengan Pasif Income ini orang bisa mendapatkan penghasilan tanpa dia bekerja, wah menarikkan....! Dan tahap berikutnya setelah orang bisa mencapai pendapatan Pasif Income, tahap berikutnya pemain mendapat tantangan untuk bagaimana bisa dapat mewujudkan mimpinya (antara lain : jalan-jalan ke 7 keajaiban dunia, makan malam dengan presiden, atau berlibur ke Afrika dan masih banyak lagi).
Pertama kali memainkan games ini membutuhkan sedikit penyesuaian dalam hal memahami bahasa inggris, tapi setelah memahami permainannya wahhh bikin ketagihan sekaligus memotivasi bagaimana cara mengelola financial (keuangan) dengan baik sehingga mencapai mendapatkan Pasif Income.


















Saran dalam memainkan games ini agar cepat menguasai, bermainlah dulu pada Cashflow for Kid, dengan bermain dari Cashflow for Kid bisa mudah paham inti dari cara permainan games ini. Jadi dalam software Games ini ada 3 level permainan :
  • "Robert Kiyosaki Cashflow for Kid (terdiri dari 3 level usia)"
  • "Robert Kiyosaki Cashflow 101"
  • "Robert Kiyosaki Cashflow 202"
Bagi yang berminat bisa download melalui Torrent (file nya cukup besar 1,9Gb, sebanding dengan manfaat dari games ini), sekaligus ada sedikit tutorial yang cukup membantu dalam bahasa indonesia.
1. Download torrent Games "Robert Kiyosaki Cashflow" Klik DISINI. Bagaimana cara download torrent bisa membaca DISINI dan DISINI.
2. Untuk download tutorial games nya bisa Klik DISINI.

Ada yang berminat, tapi koneksi lelet alias lemot? Pesan boleh kok.

Games Untuk Melatih Kecerdasan Financial

Posted by rike No comments

Baru seminggu ini dapat software games yang menarik, namanya games "Robert Kiyosaki Cashflow" tentunya sesuai namanya ide pembuatan games ini tercipta dari pemikiran Robert Kiyosaki. Robert Kiyosaki adalah seorang investor, usahawan, penulis dan motivator yang terkenal di Amerika, buku-bukunya banyak menjadi inspirasi dan motivasi bagi banyak orang di seluruh dunia, termasuk motivator terkenal dari Indonesia Tung Desem Waringin, banyak belajar dari Robert Kiyosaki. Untuk lebih jelas siapa Robert Kiyosaki bisa baca di Wikipedia (klik DISINI).

Terus apa inti dari permainan "Robert Kiyosaki Cashflow" ini? Games ini dibuat cukup menarik dan menyenangkan sangat cocok untuk mengasah dalam hal melatih kecerdasan mengelola financial (keuangan). Games ini dibuat agar bagaimana pemainnya bisa mendapatkan Pasif Income, sehingga dengan Pasif Income ini orang bisa mendapatkan penghasilan tanpa dia bekerja, wah menarikkan....! Dan tahap berikutnya setelah orang bisa mencapai pendapatan Pasif Income, tahap berikutnya pemain mendapat tantangan untuk bagaimana bisa dapat mewujudkan mimpinya (antara lain : jalan-jalan ke 7 keajaiban dunia, makan malam dengan presiden, atau berlibur ke Afrika dan masih banyak lagi).
Pertama kali memainkan games ini membutuhkan sedikit penyesuaian dalam hal memahami bahasa inggris, tapi setelah memahami permainannya wahhh bikin ketagihan sekaligus memotivasi bagaimana cara mengelola financial (keuangan) dengan baik sehingga mencapai mendapatkan Pasif Income.


















Saran dalam memainkan games ini agar cepat menguasai, bermainlah dulu pada Cashflow for Kid, dengan bermain dari Cashflow for Kid bisa mudah paham inti dari cara permainan games ini. Jadi dalam software Games ini ada 3 level permainan :
  • "Robert Kiyosaki Cashflow for Kid (terdiri dari 3 level usia)"
  • "Robert Kiyosaki Cashflow 101"
  • "Robert Kiyosaki Cashflow 202"
Bagi yang berminat bisa download melalui Torrent (file nya cukup besar 1,9Gb, sebanding dengan manfaat dari games ini), sekaligus ada sedikit tutorial yang cukup membantu dalam bahasa indonesia.
1. Download torrent Games "Robert Kiyosaki Cashflow" Klik DISINI. Bagaimana cara download torrent bisa membaca DISINI dan DISINI.
2. Untuk download tutorial games nya bisa Klik DISINI.

Ada yang berminat, tapi koneksi lelet alias lemot? Pesan boleh kok.

0 comments:

Senang dapat Berjumpa Lagi dengan sahabt-sahabat blogger Dapur Tutorial Blogspot. Pada Tutorial kali ini kita akam mempelajari bagaimana cara menambahkan buku tamu kehalaman blog anda dan manfaatnya bagi blog.

Widget chatbox atau buku tamu ini hapir semua pengguna Blogger memasang widget chatbox ini dihalaman blognya karena chatbox sangat banyak memberikan manfaat pada blog kita terutama selain dapat mempercantik tampilan blog, chatbox atau buku tamu ini dapat mendatangkan pengunjung kehalaman blog anda dan yang paling penting menurut Dapur Tutorial Blogspot yaitu sebagai saran untuk saling berkomunikasi dan silahturahmi antara pengunjung dengan admin blog.

Buku tamu yang sangat populer dan paling banyak digunakan yaitu CBox dan Shoutmix. karena Shoutmix akan menonaktifkan layanan Free atau gratisnya jadi disini Dapur Tutorial Blogspot Hanya akan menjelakan cara membat buku tamu menggunakan layanan gratis CBox

Berikut lankah-langkah untuk membuat Buku tamu pada halaman blog :

Langkah 1 : Mendapatkan kode buku tamu dari ChatBox
  1. Kunjungi halaman resmi CBox disini  www.cbox.ws
  2.  Klik Sign Up


  3.  Setelah itu anda akan diminta untuk mengisi formulis pendaftaran seperti ini


  4. Isi data yang diminta seperti gambar dibawah ini kemudian klik Create My Cbox

  5. Klik gambar untuk memperbesar

  6. Apabila data yang anda isi sudah benar akan ada pesan seperti berikut (lihat yang didalam kotak merah)


  7. Kemudian buka Email yang anda gunakan untuk mendaftar Cbox Karena ada Email konfirmasi pendaftaran anda yang dikirim oleh Cbox
  8. Klik Link konfirmasi tersebut untuk mengaktifkan akun Cbox anda


  9. Setelah Email konfirmasi tersebut anda klik, anda akan mendapatkan pesan seperti berikut ini


  10. Akun anda sekarang sudah aktif dan anda bisa masuk ke akun CBox anda

  11. Sekarang Sign in Ke akun Cbox anda menggunakan Username dan Pasword yang sudah anda buat saat mendaftar tadi untuk mendapatkan Kode ChatBox atau bukutamu anda
  12. Setelah anda masuk anda langsung dihadapkan ke halaman berikut 


  13. Copy kode buku tamu yang diberikan
Sekarang anda sudah mendapatkan Kode buku tamu anda

NB :
Jika anda ingin melakukan pengaturan Seperti Lebar Kotak ChatBox Klik pada Bagian Look & Feel >> Layout Option kemudian untuk mengganti style cheatBox anda masuk ke Look & Feel >> Style Presents

Langkah 2 : Memasang kode kehalaman Blog
  1. Silahkan anda masuk ke akun blogger anda
  2. Pilih Tata Letak


  3. Klik Tambah Gatget/Widget


  4. Pilih HTLM/JavaScript


  5. Paste Kode ChatBox tadi pada Box HTML/JavaScript yang tersedia


  6. Klik Simpan
  7. Selesai dan Lihat Hasilnya

Cara Menambah Widget Chatbox atau Buku Tamu Ke Halaman Blog

Posted by rike No comments

Senang dapat Berjumpa Lagi dengan sahabt-sahabat blogger Dapur Tutorial Blogspot. Pada Tutorial kali ini kita akam mempelajari bagaimana cara menambahkan buku tamu kehalaman blog anda dan manfaatnya bagi blog.

Widget chatbox atau buku tamu ini hapir semua pengguna Blogger memasang widget chatbox ini dihalaman blognya karena chatbox sangat banyak memberikan manfaat pada blog kita terutama selain dapat mempercantik tampilan blog, chatbox atau buku tamu ini dapat mendatangkan pengunjung kehalaman blog anda dan yang paling penting menurut Dapur Tutorial Blogspot yaitu sebagai saran untuk saling berkomunikasi dan silahturahmi antara pengunjung dengan admin blog.

Buku tamu yang sangat populer dan paling banyak digunakan yaitu CBox dan Shoutmix. karena Shoutmix akan menonaktifkan layanan Free atau gratisnya jadi disini Dapur Tutorial Blogspot Hanya akan menjelakan cara membat buku tamu menggunakan layanan gratis CBox

Berikut lankah-langkah untuk membuat Buku tamu pada halaman blog :

Langkah 1 : Mendapatkan kode buku tamu dari ChatBox
  1. Kunjungi halaman resmi CBox disini  www.cbox.ws
  2.  Klik Sign Up


  3.  Setelah itu anda akan diminta untuk mengisi formulis pendaftaran seperti ini


  4. Isi data yang diminta seperti gambar dibawah ini kemudian klik Create My Cbox

  5. Klik gambar untuk memperbesar

  6. Apabila data yang anda isi sudah benar akan ada pesan seperti berikut (lihat yang didalam kotak merah)


  7. Kemudian buka Email yang anda gunakan untuk mendaftar Cbox Karena ada Email konfirmasi pendaftaran anda yang dikirim oleh Cbox
  8. Klik Link konfirmasi tersebut untuk mengaktifkan akun Cbox anda


  9. Setelah Email konfirmasi tersebut anda klik, anda akan mendapatkan pesan seperti berikut ini


  10. Akun anda sekarang sudah aktif dan anda bisa masuk ke akun CBox anda

  11. Sekarang Sign in Ke akun Cbox anda menggunakan Username dan Pasword yang sudah anda buat saat mendaftar tadi untuk mendapatkan Kode ChatBox atau bukutamu anda
  12. Setelah anda masuk anda langsung dihadapkan ke halaman berikut 


  13. Copy kode buku tamu yang diberikan
Sekarang anda sudah mendapatkan Kode buku tamu anda

NB :
Jika anda ingin melakukan pengaturan Seperti Lebar Kotak ChatBox Klik pada Bagian Look & Feel >> Layout Option kemudian untuk mengganti style cheatBox anda masuk ke Look & Feel >> Style Presents

Langkah 2 : Memasang kode kehalaman Blog
  1. Silahkan anda masuk ke akun blogger anda
  2. Pilih Tata Letak


  3. Klik Tambah Gatget/Widget


  4. Pilih HTLM/JavaScript


  5. Paste Kode ChatBox tadi pada Box HTML/JavaScript yang tersedia


  6. Klik Simpan
  7. Selesai dan Lihat Hasilnya

0 comments:

Oh.......! Ternyata Yahoo Site Explorer Bergabung Dengan Bing Webmaster Tools !. Ternyata Saya Melewatkan informasi ini. Informasi ini saya ketahui ketika saya mengakses Yahoo Explorer untuk submit sitemap blog ini  ke Search engin yahoo , duh....Muncul dah seperti ini.


Gambar diatas merupakan informasi tetang penggabungn Yahoo! Explorer dengan bing webmaster tools. Lengkapnya bisa anda ketahui lebih jelas di blog yahoo berikut ini :

http://www.ysearchblog.com/2011/09/14/site-explorer-transition-to-bing-webmaster-tools/

http://www.ysearchblog.com/2011/07/08/site-exploror-7-8-11/

 Dari pemberitaan tersebut saya mengutip kalimat berikut ini :

Yahoo explorer akan ditutup dan mulai menggunakan Bing Webmaster Tool agar situs/web mereka terus mendapatkan prioritas yang tinggi di search engine Bing dan Yahoo.

Dari ungkapan diatas saya menganalisa bahwa sistem index yahoo nantinya akan mengikuti sistem index bing. Jika demikian kita tidak perlu lagi untuk melakukan optimalisasi yang berbeda untuk Yahoo dan Bing. Kita cukup fokus optimalisasi pada bing karna hasilnya akan berdampak pada search engine yahoo juga.

Semoga saja dengan bergabungnya yahoo Explorer dan Bing Webmaster Tool ini , Web/Blog kita semua benar-benar mendapatkan prioritas yang tinggi dan banyak memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas.


Oh.......! Ternyata Yahoo Site Explorer Bergabung Dengan Bing Webmaster Tools

Posted by rike No comments

Oh.......! Ternyata Yahoo Site Explorer Bergabung Dengan Bing Webmaster Tools !. Ternyata Saya Melewatkan informasi ini. Informasi ini saya ketahui ketika saya mengakses Yahoo Explorer untuk submit sitemap blog ini  ke Search engin yahoo , duh....Muncul dah seperti ini.


Gambar diatas merupakan informasi tetang penggabungn Yahoo! Explorer dengan bing webmaster tools. Lengkapnya bisa anda ketahui lebih jelas di blog yahoo berikut ini :

http://www.ysearchblog.com/2011/09/14/site-explorer-transition-to-bing-webmaster-tools/

http://www.ysearchblog.com/2011/07/08/site-exploror-7-8-11/

 Dari pemberitaan tersebut saya mengutip kalimat berikut ini :

Yahoo explorer akan ditutup dan mulai menggunakan Bing Webmaster Tool agar situs/web mereka terus mendapatkan prioritas yang tinggi di search engine Bing dan Yahoo.

Dari ungkapan diatas saya menganalisa bahwa sistem index yahoo nantinya akan mengikuti sistem index bing. Jika demikian kita tidak perlu lagi untuk melakukan optimalisasi yang berbeda untuk Yahoo dan Bing. Kita cukup fokus optimalisasi pada bing karna hasilnya akan berdampak pada search engine yahoo juga.

Semoga saja dengan bergabungnya yahoo Explorer dan Bing Webmaster Tool ini , Web/Blog kita semua benar-benar mendapatkan prioritas yang tinggi dan banyak memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas.


0 comments:

Kue sus memang memiliki cita rasa tersendiri sehingga membuat sebagian orang tergila-gila dengan kue yang satu ini. Resep kue sus isi vla coklat akan ditampilkan ditengah kehangatan anda bersama keluarga tercinta.


Bahan kue sus isi vla coklat:
130 gram tepung terigu
1 sendok teh garam
100 gram margarine
4 butir Telur
250 mili liter air
500 gram susu segar
75 gram tepung maizena
100 gram gula

Resep Kue Sus Isi Vla Coklat

Posted by rike No comments

Kue sus memang memiliki cita rasa tersendiri sehingga membuat sebagian orang tergila-gila dengan kue yang satu ini. Resep kue sus isi vla coklat akan ditampilkan ditengah kehangatan anda bersama keluarga tercinta.


Bahan kue sus isi vla coklat:
130 gram tepung terigu
1 sendok teh garam
100 gram margarine
4 butir Telur
250 mili liter air
500 gram susu segar
75 gram tepung maizena
100 gram gula

0 comments:

Spesifikasi Samsung Exhibit II 4GKey FeaturesQuad-band GSM and dual-band 3G support
14.4 Mbps HSDPA; 5.76 Mbps HSUPA
1GHz Snapdragon CPU; Adreno 205 GPU; Qualcomm MSM 8255 chipset
512MB RAM; 1GB ROM; microSD card support (up to 32GB)
3.7� LCD display with WVGA (800 x 480 pixels) resolution; 252ppi pixel density
Front-facing VGA camera for video calls
Android 2.3.5 Gingerbread with TouchWiz 4.0

Spesifikasi Samsung Exhibit II 4G

Posted by rike No comments

Spesifikasi Samsung Exhibit II 4GKey FeaturesQuad-band GSM and dual-band 3G support
14.4 Mbps HSDPA; 5.76 Mbps HSUPA
1GHz Snapdragon CPU; Adreno 205 GPU; Qualcomm MSM 8255 chipset
512MB RAM; 1GB ROM; microSD card support (up to 32GB)
3.7� LCD display with WVGA (800 x 480 pixels) resolution; 252ppi pixel density
Front-facing VGA camera for video calls
Android 2.3.5 Gingerbread with TouchWiz 4.0

0 comments:

Spesifikasi Nokia Lumia 800Key featuresQuad-band GSM/GPRS/EDGE support
Quad-band 3G with 14.4 Mbps HSDPA and 5.7 Mbps HSUPA support
3.7" 16M-color AMOLED capacitive touchscreen of 480 x 800 pixel resolution
Scratch resistant Gorilla glass display with anti-glare polarizer
8 megapixel autofocus camera with dual LED flash, 720p@27fps video recording and fast f/2.2 lens
Windows Phone 7.5 OS (Mango

Spesifikasi Nokia Lumia 800

Posted by rike No comments

Spesifikasi Nokia Lumia 800Key featuresQuad-band GSM/GPRS/EDGE support
Quad-band 3G with 14.4 Mbps HSDPA and 5.7 Mbps HSUPA support
3.7" 16M-color AMOLED capacitive touchscreen of 480 x 800 pixel resolution
Scratch resistant Gorilla glass display with anti-glare polarizer
8 megapixel autofocus camera with dual LED flash, 720p@27fps video recording and fast f/2.2 lens
Windows Phone 7.5 OS (Mango

0 comments:

Saat ini usaha ternak belum mendapatkan perhatian serius dari para pelaku bisnis, padahal jika dikembangkan secara profesional maka akan menjadi bisnis yang menjanjikan. Beberapa contoh usaha ternak yang menguntungkan dapat anda lihat dibawah ini :


Peluang Bisnis Ternak Ikan Hias
Pemeliharaan ternak ikan hias dipengaruhi oleh kebersihan kolam dan pakan serta nutrisi ikan menentukan baik

Usaha Ternak Yang Menguntungkan

Posted by rike No comments

Saat ini usaha ternak belum mendapatkan perhatian serius dari para pelaku bisnis, padahal jika dikembangkan secara profesional maka akan menjadi bisnis yang menjanjikan. Beberapa contoh usaha ternak yang menguntungkan dapat anda lihat dibawah ini :


Peluang Bisnis Ternak Ikan Hias
Pemeliharaan ternak ikan hias dipengaruhi oleh kebersihan kolam dan pakan serta nutrisi ikan menentukan baik

0 comments:

Imam Malik merupakan salah satu imam ahli fikih yang masyhur dan termasuk dari 4 Imam Madzhab. Keluasan ilmu, kedermawanan, keshalehan pada diri beliau banyak dituliskan dalam kitab-kitab sejarah islam. Profil biografi imam malik penuh dengan semangat mencari ilmu yang akan kita bahas secara ringkas dalam artikel ini.


Imam malik dilahirkan di kota Madinah al Munawwaroh pada tahun 93 Hijriah (

Profil Biografi Imam Malik

Posted by rike No comments

Imam Malik merupakan salah satu imam ahli fikih yang masyhur dan termasuk dari 4 Imam Madzhab. Keluasan ilmu, kedermawanan, keshalehan pada diri beliau banyak dituliskan dalam kitab-kitab sejarah islam. Profil biografi imam malik penuh dengan semangat mencari ilmu yang akan kita bahas secara ringkas dalam artikel ini.


Imam malik dilahirkan di kota Madinah al Munawwaroh pada tahun 93 Hijriah (

0 comments:

Manfaat madu untuk ibu hamil telah banyak digunakan sejak dahulu kala. Madu dipercaya memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit termasuk kesehatan ibu hamil dan janin. Untuk lebih jelasnya kita akan bahas pada artikel kali ini.


Mengurangi rasa mual
Pada masa kehamilan terutama diawal hamil maka akan terasa rasa mual yang sangat. Rasa mual ini merupakan hal yang wajar dirasakan

Manfaat Madu Untuk Ibu Hamil

Posted by rike No comments

Manfaat madu untuk ibu hamil telah banyak digunakan sejak dahulu kala. Madu dipercaya memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit termasuk kesehatan ibu hamil dan janin. Untuk lebih jelasnya kita akan bahas pada artikel kali ini.


Mengurangi rasa mual
Pada masa kehamilan terutama diawal hamil maka akan terasa rasa mual yang sangat. Rasa mual ini merupakan hal yang wajar dirasakan

0 comments:

Motivasi yang menggebu akan membakar jiwa untuk menjadi yang terbaik. Contoh artikel tentang motivasi akan membuat anda lebih bergairah dalam menghadapi tantangan hidup yang datang silih berganti. Moga jiwa kita tetap tegar untuk menggapai impian indah di kemudian hari yang akan datang dengan berlalunya mimpi.


Kata Kata Motivasi Sukses
Rintangan kan selalu menghadang di setiap langkah menuju

Contoh Artikel Tentang Motivasi

Posted by rike No comments

Motivasi yang menggebu akan membakar jiwa untuk menjadi yang terbaik. Contoh artikel tentang motivasi akan membuat anda lebih bergairah dalam menghadapi tantangan hidup yang datang silih berganti. Moga jiwa kita tetap tegar untuk menggapai impian indah di kemudian hari yang akan datang dengan berlalunya mimpi.


Kata Kata Motivasi Sukses
Rintangan kan selalu menghadang di setiap langkah menuju

0 comments:

Sebelumnya kita sudah membahas cara membuat halaman fans page Fecebook nah pada tutorial kali ini Dapur Tutorial BLogspot akan jelaskan tetang cara menambahkan like box Facebook. Sebelumnya sahabat blogger sudah tau belum seperti apa widget like bok Facebook ini ?.Hem....Pastinya udah pada tau dong !, karena sebagian besar pengguna blogger menambahkan widget ini kehalaman blognya.

Bagi yang belum tau seperti apa widget like box FB ini contohnya bisa anda ihat pada gambar disamping atau demonya yang ada di halaman blog Dapur Tutorial Blogspot. Widget ini selain dapat mempercantik tampilan blog juga akan memberikan kemudahan pada pengunjung blog untuk Menekan tombol like yang tampil pada blog anda.

Gak usah nunggu lama langsung saja kita bahas lankah-lankahnya :

Lankah 1 : Mendapatkan Code Like Box FB
  1. Silahkan anda masuk ke akun facebook anda
  2. Jika sudah kunjungi alamat berikut http://developers.facebook.com/docs/plugins/
  3. Anda akan menjumpai Halaman dibawah ini kemudian klik Like Box 


  4.  Berikutnya akan muncul pengaturan untuk widget like box seperti berikut 

  5. Klik Gambar Untuk Memperbesar

    Ket :
    Facebook Page URL : Letekan URL Fans Page FB anda Disini
    Width : Pengaturan untuk lebar kotak like box FB 
    Height : Pengaturan Untuk Tinggi kotak Like box FB
    Color Scheme : Pengaturan Background Like Box FB
    Show Faces : Pengaturan apakah ingin menampilkan orang yang menyukai Fans Page anda
    Border Color : Pengaturan untuk border Like Box FB anda

  6. Selanjutnya Klik Get Code
  7. Kemudian Copy Semua kode yang diberikan 


Sekarang anda sudah mendapatkan Kode untuk menampilkan Widget Like Box di blog anda sekarang lanjut ketahan berikutnyanya

Langkah 2 : Menambahkan Widget like Box kehalaman Blog
  1. Silahkan anda masuk kehalaman blog anda
  2. Pilih Tata Letak


  3. Klik Tambah Gadget/Widget


  4. Pilih HTML/JavaScript


  5. Paste Code Like Box FB yang sudah anda Copy tadi Ke box HTML/JavaScript 


  6. Trakhir Klik Simpan
  7. Selesai

Cara Menambahkan Widget Like Box Facebook Pada Halaman Blog

Posted by rike No comments

Sebelumnya kita sudah membahas cara membuat halaman fans page Fecebook nah pada tutorial kali ini Dapur Tutorial BLogspot akan jelaskan tetang cara menambahkan like box Facebook. Sebelumnya sahabat blogger sudah tau belum seperti apa widget like bok Facebook ini ?.Hem....Pastinya udah pada tau dong !, karena sebagian besar pengguna blogger menambahkan widget ini kehalaman blognya.

Bagi yang belum tau seperti apa widget like box FB ini contohnya bisa anda ihat pada gambar disamping atau demonya yang ada di halaman blog Dapur Tutorial Blogspot. Widget ini selain dapat mempercantik tampilan blog juga akan memberikan kemudahan pada pengunjung blog untuk Menekan tombol like yang tampil pada blog anda.

Gak usah nunggu lama langsung saja kita bahas lankah-lankahnya :

Lankah 1 : Mendapatkan Code Like Box FB
  1. Silahkan anda masuk ke akun facebook anda
  2. Jika sudah kunjungi alamat berikut http://developers.facebook.com/docs/plugins/
  3. Anda akan menjumpai Halaman dibawah ini kemudian klik Like Box 


  4.  Berikutnya akan muncul pengaturan untuk widget like box seperti berikut 

  5. Klik Gambar Untuk Memperbesar

    Ket :
    Facebook Page URL : Letekan URL Fans Page FB anda Disini
    Width : Pengaturan untuk lebar kotak like box FB 
    Height : Pengaturan Untuk Tinggi kotak Like box FB
    Color Scheme : Pengaturan Background Like Box FB
    Show Faces : Pengaturan apakah ingin menampilkan orang yang menyukai Fans Page anda
    Border Color : Pengaturan untuk border Like Box FB anda

  6. Selanjutnya Klik Get Code
  7. Kemudian Copy Semua kode yang diberikan 


Sekarang anda sudah mendapatkan Kode untuk menampilkan Widget Like Box di blog anda sekarang lanjut ketahan berikutnyanya

Langkah 2 : Menambahkan Widget like Box kehalaman Blog
  1. Silahkan anda masuk kehalaman blog anda
  2. Pilih Tata Letak


  3. Klik Tambah Gadget/Widget


  4. Pilih HTML/JavaScript


  5. Paste Code Like Box FB yang sudah anda Copy tadi Ke box HTML/JavaScript 


  6. Trakhir Klik Simpan
  7. Selesai

0 comments:

Dzikir kepada allah swt. mendatangkan kesejukan di dalam hati seorang hamba yang merindukan berjumpaan dengan-Nya. Ayat al quran tentang dzikir harus selalu dibaca berulang-ulang agar dapat menguatkan semangat untuk terus berdzikir setiap saat dan keadaan. Baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring terus dalam keadaan mengingat allah swt..


"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (

Ayat Al Quran Tentang Dzikir

Posted by rike No comments

Dzikir kepada allah swt. mendatangkan kesejukan di dalam hati seorang hamba yang merindukan berjumpaan dengan-Nya. Ayat al quran tentang dzikir harus selalu dibaca berulang-ulang agar dapat menguatkan semangat untuk terus berdzikir setiap saat dan keadaan. Baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring terus dalam keadaan mengingat allah swt..


"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (

0 comments:

Contoh proposal usaha distro merupakan bagian dari layanan kami untuk membantu usaha kecil menengah yang berencana membuka usaha distro. Sebagai proposal bisnis tentu harus mencerminkan citra perusahaan yang punya visi dan misi yang jelas. Outlet distribusi / distribution outlet atau disingkat distro yang memiliki rencana bisnis matang terlihat dari proposal usaha yang dibuat. Itulah sebabnya

Contoh Proposal Usaha Distro

Posted by rike No comments

Contoh proposal usaha distro merupakan bagian dari layanan kami untuk membantu usaha kecil menengah yang berencana membuka usaha distro. Sebagai proposal bisnis tentu harus mencerminkan citra perusahaan yang punya visi dan misi yang jelas. Outlet distribusi / distribution outlet atau disingkat distro yang memiliki rencana bisnis matang terlihat dari proposal usaha yang dibuat. Itulah sebabnya

0 comments:

Apa sebenarnya perbedaan Yahoo mail dan Gmail yang akan menjadikan pertimbangan anda untuk memilih salah satunya. Kedua layanan surat elektronik ini sama-sama memiliki kekurangan serta kelebihan pada kapasitas dan fitur-fitur yang dimilikinya.


Kecepatan
Jika dilihat dari segi kecepatan, harus diakui bahwa Gmail lebih cepat daripada Yahoo mail. Pada saat kita berada pada halaman account Gmail,

Perbedaan Yahoo Mail Dan Gmail

Posted by rike No comments

Apa sebenarnya perbedaan Yahoo mail dan Gmail yang akan menjadikan pertimbangan anda untuk memilih salah satunya. Kedua layanan surat elektronik ini sama-sama memiliki kekurangan serta kelebihan pada kapasitas dan fitur-fitur yang dimilikinya.


Kecepatan
Jika dilihat dari segi kecepatan, harus diakui bahwa Gmail lebih cepat daripada Yahoo mail. Pada saat kita berada pada halaman account Gmail,

0 comments:

Halaman Fans Page/Penggemar Facebook sangat tidak asing lagi bagi kita. hampir semua komunitas, selebrity, marketing dll termasuk para blogger mania menggunakan halaman Fans Page/Penggemar Facebook sebagai tolak ukur seberapa banyak orang yang menggemari mereka.Nah kali ini kita akan membahas tetang cara membuat halaman Fans Page Facebook dan fungsinya untuk blog.

Salah satu Fungsinya untuk Blog seperti yang sudah disebutkan diatas yaitu sebagai salah satu tolak ukur seberapa banyak orang yang menyukai blog anda sedangkan fungsi lainnya yaitu kita dapat memperkenalkan Web/Blog kita di facebook dan blog anda juga akan mendapatkan Backlink nyata dari facebook dan fungsi yang terakhir menurut Dapur Tutoral Blogspot yaitu untuk sarana silaturahmi antara pemilik blog dengan pengunjung.

Berikut langkah-langkah untuk membuat halaman Fans/Penggemar Facebook :
  1. Silahkan anda sign in menggunakan akun Facebook anda
  2. Kunjungi halaman berikut ini http://www.facebook.com/pages/create.php
  3. Anda akan dihadapkan pada halaman seperti dibawah. Pilih ktegori blog anda (disini Dapur Tutorial Blogspot memilih Perjungan dan komunitas)


  4. Setelah anda Memilih anda akan diminta memasukan beberapa informasi seperti judul halaman Fans Facebook 


  5. Selahkan isi informasi yang diminta setelah selesai klik Mulai

  6. Anda akan dibawa ke langkah 1

  7. Unggah Gambar : Untuk Upload Foto profil halaman Fans Page anda

  8. Setelah selesai unggah poto klik Lanjutkan untuk ke lankah berikutnya


  9. Pada langkah Dua diatas merupakan informasi apakah anda ingin mengundang teman anda untuk bergabung dengan halaman anda sekarang atau tidak dan apakah anda ingin membagikan halaman ini di didinding facebook anda atau tidak. Jika tidak anda juga langsung bisa klik lanjutkan untuk ke langkah brikutnya
  10. Berikutnya anda akan dibawa ke lankah terakhir seperti gambar dibawah


  11. Situs Web : Masukan URL Blog anda
    Tetang : Berikan Informasi Mengenai Halaman Fans Page Facebook anda

  12. Jika semua sudah anda isi klik Lanjutkan , bila berhasil anda akan langsung dibawa kehalaman fans Page Facebook anda seperti gambar berikut


  13. Untuk melakukan pengaturan lebih lanjut pada halaman fans Page Facebook anda silahkan klik tobol Suting Halaman yang ada pojok atas sebelah kanan halaman Fans pade Facebook anda
  14. Selesai

Tutorial Cara Membuat Halaman Fans Page/Penggemar Facebook

Posted by rike No comments

Halaman Fans Page/Penggemar Facebook sangat tidak asing lagi bagi kita. hampir semua komunitas, selebrity, marketing dll termasuk para blogger mania menggunakan halaman Fans Page/Penggemar Facebook sebagai tolak ukur seberapa banyak orang yang menggemari mereka.Nah kali ini kita akan membahas tetang cara membuat halaman Fans Page Facebook dan fungsinya untuk blog.

Salah satu Fungsinya untuk Blog seperti yang sudah disebutkan diatas yaitu sebagai salah satu tolak ukur seberapa banyak orang yang menyukai blog anda sedangkan fungsi lainnya yaitu kita dapat memperkenalkan Web/Blog kita di facebook dan blog anda juga akan mendapatkan Backlink nyata dari facebook dan fungsi yang terakhir menurut Dapur Tutoral Blogspot yaitu untuk sarana silaturahmi antara pemilik blog dengan pengunjung.

Berikut langkah-langkah untuk membuat halaman Fans/Penggemar Facebook :
  1. Silahkan anda sign in menggunakan akun Facebook anda
  2. Kunjungi halaman berikut ini http://www.facebook.com/pages/create.php
  3. Anda akan dihadapkan pada halaman seperti dibawah. Pilih ktegori blog anda (disini Dapur Tutorial Blogspot memilih Perjungan dan komunitas)


  4. Setelah anda Memilih anda akan diminta memasukan beberapa informasi seperti judul halaman Fans Facebook 


  5. Selahkan isi informasi yang diminta setelah selesai klik Mulai

  6. Anda akan dibawa ke langkah 1

  7. Unggah Gambar : Untuk Upload Foto profil halaman Fans Page anda

  8. Setelah selesai unggah poto klik Lanjutkan untuk ke lankah berikutnya


  9. Pada langkah Dua diatas merupakan informasi apakah anda ingin mengundang teman anda untuk bergabung dengan halaman anda sekarang atau tidak dan apakah anda ingin membagikan halaman ini di didinding facebook anda atau tidak. Jika tidak anda juga langsung bisa klik lanjutkan untuk ke langkah brikutnya
  10. Berikutnya anda akan dibawa ke lankah terakhir seperti gambar dibawah


  11. Situs Web : Masukan URL Blog anda
    Tetang : Berikan Informasi Mengenai Halaman Fans Page Facebook anda

  12. Jika semua sudah anda isi klik Lanjutkan , bila berhasil anda akan langsung dibawa kehalaman fans Page Facebook anda seperti gambar berikut


  13. Untuk melakukan pengaturan lebih lanjut pada halaman fans Page Facebook anda silahkan klik tobol Suting Halaman yang ada pojok atas sebelah kanan halaman Fans pade Facebook anda
  14. Selesai

0 comments:

Sebenarnya tutorial kali ini berkaitan dengan tutorial sebelumnya tetang Cara Untuk Mengisi Label (Kategori) Pada Sebuah Artikel Blog. bedanya dengan tutorial sekarang dengan sebelumnya yaitu kita menambahkan widget label kehalaman blog supaya judul lebel yang sudah anda buat dapat ditampilkan pada halaman blog anda seperti pada gambar dibawah ini pada sisi kanan yang ditunjuk oleh anak panah berwarna merah


Buat sahabat yang belum tau apa yang dimaksut dengan label bisa baca pengertiannya di tutorial minggu lalau tetang Pengaruh Judul Label Atau Kategori Terhadap SEO

Lankah-lankah untuk menambahkan widget label adalah sebagai berikut :
  1. Silahkan anda masuk ke akun blogspot/blogger anda
  2. Klik Tata Letak


  3. Klik Tambah Gadget/widget


  4. Pilih Label.

  5.  Klik Simpan


  6. Selesai

Cara Menambah Widget Label (Kategori) Pada Halaman Blog

Posted by rike No comments

Sebenarnya tutorial kali ini berkaitan dengan tutorial sebelumnya tetang Cara Untuk Mengisi Label (Kategori) Pada Sebuah Artikel Blog. bedanya dengan tutorial sekarang dengan sebelumnya yaitu kita menambahkan widget label kehalaman blog supaya judul lebel yang sudah anda buat dapat ditampilkan pada halaman blog anda seperti pada gambar dibawah ini pada sisi kanan yang ditunjuk oleh anak panah berwarna merah


Buat sahabat yang belum tau apa yang dimaksut dengan label bisa baca pengertiannya di tutorial minggu lalau tetang Pengaruh Judul Label Atau Kategori Terhadap SEO

Lankah-lankah untuk menambahkan widget label adalah sebagai berikut :
  1. Silahkan anda masuk ke akun blogspot/blogger anda
  2. Klik Tata Letak


  3. Klik Tambah Gadget/widget


  4. Pilih Label.

  5.  Klik Simpan


  6. Selesai

0 comments:

Bolu gulung tidak hanya disukai orang dewasa tapi juga anak-anak. Rasanya yang manis menggoda dan kulit luar dan dalam yang empuk menjadikannya kue kesukaan keluarga. Resep kue bolu gulung kukus dapat anda nikmati dengan mengikuti resep berikut ini :


Bahan kue bolu gulung kukus :
200 gram tepung terigu
1 sendok teh emulfisier
Aroma pandan secukupnya
Buttercreme plus meses
200 gram gula pasir

Resep Kue Bolu Gulung Kukus

Posted by rike No comments

Bolu gulung tidak hanya disukai orang dewasa tapi juga anak-anak. Rasanya yang manis menggoda dan kulit luar dan dalam yang empuk menjadikannya kue kesukaan keluarga. Resep kue bolu gulung kukus dapat anda nikmati dengan mengikuti resep berikut ini :


Bahan kue bolu gulung kukus :
200 gram tepung terigu
1 sendok teh emulfisier
Aroma pandan secukupnya
Buttercreme plus meses
200 gram gula pasir

0 comments:

NAGASASRA dan SABUK INTEN
009

MAHESA Jenar terharu juga melihat Demang tua itu ketakutan. Sejak semula ia sudah menduga bahwa Demang tua itu sama sekali tak bermaksud jahat kepadanya. Hanya karena perkembangan keadaan saja maka semuanya itu terjadi. Bahkan mungkin di luar dugaan Demang tua itu sendiri.

Maka berkatalah Mahesa Jenar, �Bapak Demang Pananggalan dan Kakang Mantingan, tak ada sesuatu yang harus
aku maafkan. Yang sudah terjadi tak perlu disesali. Yang perlu, sekarang silahkan Ki Asem Gede mengobati kedua
orang-orangmu yang terluka. Tetapi percayalah, aku sama sekali tidak bermaksud untuk melukainya benar-benar.�

Kembali Demang Pananggalan dan Mantingan mengangguk hormat, lalu mereka mempersilahkan Mahesa Jenar masuk ke Kademangan.

Orang-orang yang berada di halaman menyaksikan semuanya itu dengan keheran heranan. Mereka yang pernah
mendengar nama Rangga Tohjaya dan pernah mendengar kesaktiannya, segera bercerita dengan suara yang berderai -derai, seakan akan dengan mengenal nama itu mereka sudah terhitung orang yang terkemuka dalam kalangan kepahlawanan.

Sementara itu Ki Asem Gede sudah mulai melakukan kewajibannya. Ternyata luka Gagak Ijo dan Baureksa tidak ringan. Beberapa kali mereka tak sadarkan diri. Untung Ki Asem Gede segera turun tangan. Kalau sampai terlambat satu malam saja, mungkin mereka sudah tak tertolong lagi.

Kecuali itu, ternyata Ki Dalang Mantingan juga mengalami cedera. Beberapa bagian tubuhnya tidak bekerja seperti
biasa dan di beberapa bagian yang terkena serangan Mahesa Jenar tampak membengkak dan kemerah-merahan. Untunglah, daya tahan tubuh Mantingan cukup kuat sehingga Ki Asem Gede tidak perlu bekerja terlalu keras untuk
menolongnya.

Ketika keadaan sudah agak reda, dan Ki Asem Gede sudah tidak sibuk lagi, duduklah mereka di atas bale-bale besar di pendapa Kademangan, mengelilingi lampu minyak yang nyalanya bergoyang-goyang diayun-ayunkan angin.

Di luar, gelap malam mulai turun sebagai tabir raksasa berwarna hitam kelam. Sedangkan di langit satu demi satu bintang mulai bercahaya menembus hitamnya malam.

Mereka mulai berbicara dan bercerita tentang diri masing-masing. Mahesa Jenar tidak lagi menyembunyikan sesuatu. Diceritakannya seluruh masalah mengenai dirinya, kenapa ia sampai meninggalkan Demak.

Aku telah menanggalkan pakaian keprajuritan dan telah menyisihkan segala macam senjata, dengan suatu keinginan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Tetapi rupa-rupanya Tuhan sendiri belum berkenan, sehingga aku masih dikendalikan oleh nafsu,� kata Mahesa Jenar.

Semuanya yang mendengarkan mengangguk-anggukan kepala, dan mereka merasa juga bersalah, sehingga Mahesa Jenar terpaksa menyesali dirinya.

Sementara itu mulailah hidangan mengalir. Demang Pananggalan yang merasa telah menyakiti hati Mahesa Jenar, ingin sedikit mengurangi kesalahannya dengan menghidangkan apa yang mungkin dihidangkan pada saat itu. Sedangkan Ki Asem Gede, kecuali seorang yang bijaksana serta mempunyai ilmu obat-obatan, ternyata juga seorang yang jenaka. Banyak hal yang dapat ia ceritakan tentang dirinya dengan lucu sekali, sehingga suasana menjadi meriah dan akrab.

Diceritakan, bagaimana ia terpaksa sekali mengobati seorang yang sakit, hanya dengan air saja, tanpa ramu-ramuan obat yang lain. Sebab, pada saat itu ia sedang berada dalam perjalanan dan tak membawa obat-obatan yang diperlukan.

Tetapi... tiga hari kemudian orang itu datang kepadaku, dengan membawa empat ikan gurameh sebesar penampi, sebagai ucapan terima kasih atas obat-obatku yang mujarab,� kata Ki Asem Gede.

"Sebabnya," sambung Ki Asem Gede, kenapa obat-obatku banyak yang dapat berhasil, adalah sebagian besar dari
mereka yang aku obati mempunyai kepercayaan kepadaku. Bahwa seseorang yang menderita sakit merasa berbesar hati, adalah merupakan obat yang banyak menolongnya. Lebih daripada itu, semuanya adalah berkat kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi... �suara Ki Asem Gede terputus�.

Mereka yang mendengarkan jadi bertanya-tanya dalam hati, kenapa tiba-tiba saja wajah Ki Asem Gede yang cerah menjadi muram? Beberapa kali ia menelan ludah, seperti ada sesuatu yang menyumbat kerongkongannya.
Tetapi...� ulang Mahesa Jenar yang ingin mendengar kelanjutan ceritera Ki Asem Gede itu.

Ah tak apalah,� tukasnya. �Segala sesuatu ada pengecualiannya. Sebagai seorang yang beratus bahkan beribu kali menyembuhkan orang sakit, maka sekali-kali Tuhan tak memperkenankan juga. Itu adalah suatu bukti akan
kebesaran-Nya,� lanjut Ki Asem Gede.

Mahesa Jenar maklum bahwa ada sesuatu yang tak mau ia sebutkan. Karena itu ia tidak bertanya lebih lanjut.

Nah... Anakmas...� sambung Ki Asem Gede kemudian, sambil berusaha untuk mengembalikan suasana, �kenapa tidak saja Anakmas berceritera tentang apa yang Anakmas jumpai di perjalanan. Tidakkah Anakmas menjumpai kejadian-kejadian yang lucu, misalnya, seperti yang terjadi di sini? Seorang seperti Adi Pananggalan dan Adi Mantingan berlagak sebagai seorang sakti.

Mendengar pertanyaan ini Mahesa Jenar tersenyum, demikian juga Demang Pananggalan dan Dalang Mantingan,
meskipun kalau teringat akan hal itu, hati mereka masih tergetar.



NAGASASRA dan SABUK INTEN
010

KARENA pertanyaan itu, Mahesa Jenar teringat akan keperluannya datang ke desa itu. Yaitu, ingin mengetahui jawaban teka-teki tentang adanya kerangka yang dijumpainya di puncak Gunung Ijo.

Ki Asem Gede, Bapak Demang Pananggalan serta Kakang Mantingan. Memang sebenarnya ada aku jumpai sesuatu dalam perjalananku yang ingin aku tanyakan. Itulah sebabnya maka aku datang kemari.�

Ketika Mahesa Jenar tampaknya bersungguh-sungguh, maka mereka yang mendengarkanpun menjadi bersungguh-sungguh pula.

Di puncak Gunung Ijo,� sambung Mahesa Jenar, "aku jumpai sesuatu yang mencurigakan. Alat-alat minum yang
berserak-serakan. Bekas unggun api. Dan yang paling mengherankan adalah adanya batu-batu yang disusun sebagai suatu tempat untuk sesaji, sedangkan di atasnya terdapat kerangka perempuan. Dan tidak jauh dari tempat itu, aku ketemukan pula kerangka yang lain. Juga seorang perempuan.

Mendengar pertanyaan itu Demang Pananggalan menundukkan muka dalam-dalam. Ki Asem Gede mengerutkan
dahinya yang sudah dipenuhi oleh garis-garis ketuaannya, sedangkan Dalang Mantingan menarik nafas dalam-dalam. Melihat keadaan itu maka makin nyatalah bagi Mahesa Jenar bahwa daerah ini pasti langsung mengalami bencana yang bertalian dengan peristiwa Gunung Ijo.

Anakmas...� jawab Ki Demang Pananggalan dengan suara yang dalam. �Akulah orangnya, kalau ada orang tua yang sama sekali tak berguna.�

Ia berhenti sebentar menelan ludah, lalu sambungnya, �Apalagi aku sebagai seorang Demang, yang seharusnya dapat memberikan perlindungan kepada rakyatku. Tetapi nyatanya aku sama sekali tak mampu berbuat demikian.�

Kembali Demang tua itu berhenti berbicara. Matanya memandang jauh menusuk gelapnya malam. Di halaman, beberapa orang masih duduk berkelompok-kelompok sambil berceritera tentang kehebatan pertarungan siang tadi.

Demang Pananggalan mengeser duduknya sedikit. Matanya masih menembus gelap, seolah-olah ada yang dicarinya di kegelapan itu. Tetapi rupa-rupanya ia ingin melanjutkan ceriteranya. Ki Demang pun meneruskan ceritanya.

Ketika itu, di daerah ini lewat serombongan orang-orang berkuda. Didesa ini mereka berhenti dan minta untuk
menginap barang semalam. Mereka memasuki desa ini menjelang senja. Karena tak ada tanda-tanda yang aneh pada mereka, serta sikap pimpinannya yang ramah maka kami tak dapat menolak permintaan itu. Rombongan itu dipimpin oleh dua orang suami-isteri yang akan mengadakan ziarah ke Gunung Baka. Tetapi ketika malam pertama telah lewat, mereka minta untuk diperkenankan bermalam semalam lagi sambil melepaskan lelah dan mengadakan persiapan-persiapan untuk sesaji. Permintaan ini pun tak dapat aku tolak.

Sekali lagi ia berhenti. Rupa-rupanya ia sedang mengingat-ingat apa yang telah terjadi. Kemudian ia kembali
menyambung ceritanya.

Tetapi terkutuklah mereka. Terkutuklah rombongan orang-orang berkuda itu. Pada malam kedua mereka menangkap seorang gadis yang sedang pergi ke sungai. Gadis ini sempat menjerit, dan seorang yang baru pulang dari mengairi sawahnya dapat menyaksikan peristiwa itu. Pengantar gadis itu, seorang pemuda tanggung dipukulinya sampai pingsan."

Maka ketika hal itu disampaikan kepada kami, meledaklah amarah kami. Segera Banjar Kademangan yang kami
sediakan sebagai tempat penginapan mereka, kami kepung rapat-rapat. Mereka segera kami ancam untuk menyerah. Tetapi yang terjadi adalah diluar dugaan kami. Mereka sama sekali tidak menghiraukan kehadiran kami, orang-orang hampir seluruh desa ini. Ketika kami mendengar gadis itu menjerit, hati kami tak tahan lagi.

Cepat-cepat kami menyerbu masuk. Tetapi rupa-rupanya mereka telah siap menanti kedatangan kami. Dan segera terjadilah pertempuran. Orang-orang kami lebih banyak dikendalikan oleh kemarahan yang meluap-luap, daripada kesediaan untuk bertempur. Apalagi rombongan berkuda itu ternyata terdiri dari orang-orang yang tangguh. Maka lenyaplah segala kesan keramah-tamahan mereka. Bahkan tampaklah betapa dahsyat cara mereka menjatuhkan lawan. Beberapa saat pertempuran itu berlangsung dengan dahsyatnya, tetapi segera tampak betapa lemahnya kami. Segera orang-orang kami dapat dihantam dan dicerai-beraikan. Aku tidak lagi dapat berpikir lain daripada bertempur mati-matian. Dan aku beserta Baureksa dan Gagak Ijo sebagai orang-orang yang paling dapat dipercaya pada waktu itu, berhasil menerobos masuk ke banjar, sehingga kami bertiga langsung terlibat dalam perkelahian melawan suami-istri pemimpin gerombolan itu. Mungkin terdorong oleh kemarahanku maka terasa seolah-olah tenagaku menjadi berlipat-lipat. Si istri itu pun ternyata mempunyai ilmu yang tinggi, ditambah lagi betapa kasarnya cara mereka bertempur. Si Suami menerkam dan mengaum seperti harimau, sedangkan si isteri menyerang dengan jari-jari yang dikembangkan. Wajah-wajah mereka yang ramah itu sekarang sudah berubah menjadi wajah-wajah iblis yang menakutkan.

Tetapi aku sama sekali tidak peduli. Mungkin saat itu, akupun berkelahi seperti iblis. Tetapi kemudian ternyata bahwa kami bertiga bukanlah lawan mereka. Apalagi tenagaku adalah tenaga orang tua yang sangat terbatas. Ketika nafasku sudah mulai mengganggu, segera aku merasa terdesak, sedangkan serangan mereka semakin lama menjadi semakin kasar.�

Demang tua itu menarik nafas sambil membetulkan duduknya, kemudian ia melanjutkan,

�Saat itu aku sudah berpikir bahwa rupa-rupanya ajalku sudah hampir tiba. Sebab daya tahanku semakin lama
menjadi semakin lemah. Apalagi Baureksa dan Gagak Ijo sama sekali tak dapat berbuat sesuatu. Tetapi ternyata
Tuhan menghendaki lain. Rupa-rupanya salah seorang telah memberitahukan kesulitan-kesulitan kami ini kepada Ki Asem Gede, yang pada saat yang tepat datang menolong kami.�

Demang itu berhenti berceritera. Pandangan matanya yang suram itu dilemparkan kepada Ki Asem Gede. Lalu katanya, Selanjutnya Ki Asem Gede-lah yang lebih mengetahuinya."

Mahesa Jenar mendengarkan cerita Demang tua itu dengan penuh perhatian. Terbayang betapa Demang tua itu telah berusaha mati-matian untuk melindungi rakyatnya, sampai ia tidak memikirkan nasibnya sendiri. Tetapi rupa-rupanya lawannya adalah orang yang perkasa.

Ki Asem Gede yang diminta melanjutkan cerita itu, berkisar sedikit. Dipandangnya pelita yang nyalanya bergerak-gerak oleh angin yang berhembus ke pendapa. Ia batuk-batuk sedikit, lalu mulailah ia bercerita.

�Anakmas, sebenarnya bukanlah pertolongan yang aku berikan, tetapi semata-mata hanyalah karena kebetulan saja dan terutama atas kehendak Tuhan. Aku bukanlah orang yang mempunyai kepandaian yang cukup untuk bertanding. Kalau pada masa mudaku, sekali dua kali aku pernah terlibat dalam suatu pertarungan, itu sama sekali bukan karena aku mampu melakukannya, tetapi itu hanyalah karena kebodohan dan kesombonganku yang kosong saja.�

Nagasasra dan Sabuk Inten 009-010

Posted by rike No comments

NAGASASRA dan SABUK INTEN
009

MAHESA Jenar terharu juga melihat Demang tua itu ketakutan. Sejak semula ia sudah menduga bahwa Demang tua itu sama sekali tak bermaksud jahat kepadanya. Hanya karena perkembangan keadaan saja maka semuanya itu terjadi. Bahkan mungkin di luar dugaan Demang tua itu sendiri.

Maka berkatalah Mahesa Jenar, �Bapak Demang Pananggalan dan Kakang Mantingan, tak ada sesuatu yang harus
aku maafkan. Yang sudah terjadi tak perlu disesali. Yang perlu, sekarang silahkan Ki Asem Gede mengobati kedua
orang-orangmu yang terluka. Tetapi percayalah, aku sama sekali tidak bermaksud untuk melukainya benar-benar.�

Kembali Demang Pananggalan dan Mantingan mengangguk hormat, lalu mereka mempersilahkan Mahesa Jenar masuk ke Kademangan.

Orang-orang yang berada di halaman menyaksikan semuanya itu dengan keheran heranan. Mereka yang pernah
mendengar nama Rangga Tohjaya dan pernah mendengar kesaktiannya, segera bercerita dengan suara yang berderai -derai, seakan akan dengan mengenal nama itu mereka sudah terhitung orang yang terkemuka dalam kalangan kepahlawanan.

Sementara itu Ki Asem Gede sudah mulai melakukan kewajibannya. Ternyata luka Gagak Ijo dan Baureksa tidak ringan. Beberapa kali mereka tak sadarkan diri. Untung Ki Asem Gede segera turun tangan. Kalau sampai terlambat satu malam saja, mungkin mereka sudah tak tertolong lagi.

Kecuali itu, ternyata Ki Dalang Mantingan juga mengalami cedera. Beberapa bagian tubuhnya tidak bekerja seperti
biasa dan di beberapa bagian yang terkena serangan Mahesa Jenar tampak membengkak dan kemerah-merahan. Untunglah, daya tahan tubuh Mantingan cukup kuat sehingga Ki Asem Gede tidak perlu bekerja terlalu keras untuk
menolongnya.

Ketika keadaan sudah agak reda, dan Ki Asem Gede sudah tidak sibuk lagi, duduklah mereka di atas bale-bale besar di pendapa Kademangan, mengelilingi lampu minyak yang nyalanya bergoyang-goyang diayun-ayunkan angin.

Di luar, gelap malam mulai turun sebagai tabir raksasa berwarna hitam kelam. Sedangkan di langit satu demi satu bintang mulai bercahaya menembus hitamnya malam.

Mereka mulai berbicara dan bercerita tentang diri masing-masing. Mahesa Jenar tidak lagi menyembunyikan sesuatu. Diceritakannya seluruh masalah mengenai dirinya, kenapa ia sampai meninggalkan Demak.

Aku telah menanggalkan pakaian keprajuritan dan telah menyisihkan segala macam senjata, dengan suatu keinginan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Tetapi rupa-rupanya Tuhan sendiri belum berkenan, sehingga aku masih dikendalikan oleh nafsu,� kata Mahesa Jenar.

Semuanya yang mendengarkan mengangguk-anggukan kepala, dan mereka merasa juga bersalah, sehingga Mahesa Jenar terpaksa menyesali dirinya.

Sementara itu mulailah hidangan mengalir. Demang Pananggalan yang merasa telah menyakiti hati Mahesa Jenar, ingin sedikit mengurangi kesalahannya dengan menghidangkan apa yang mungkin dihidangkan pada saat itu. Sedangkan Ki Asem Gede, kecuali seorang yang bijaksana serta mempunyai ilmu obat-obatan, ternyata juga seorang yang jenaka. Banyak hal yang dapat ia ceritakan tentang dirinya dengan lucu sekali, sehingga suasana menjadi meriah dan akrab.

Diceritakan, bagaimana ia terpaksa sekali mengobati seorang yang sakit, hanya dengan air saja, tanpa ramu-ramuan obat yang lain. Sebab, pada saat itu ia sedang berada dalam perjalanan dan tak membawa obat-obatan yang diperlukan.

Tetapi... tiga hari kemudian orang itu datang kepadaku, dengan membawa empat ikan gurameh sebesar penampi, sebagai ucapan terima kasih atas obat-obatku yang mujarab,� kata Ki Asem Gede.

"Sebabnya," sambung Ki Asem Gede, kenapa obat-obatku banyak yang dapat berhasil, adalah sebagian besar dari
mereka yang aku obati mempunyai kepercayaan kepadaku. Bahwa seseorang yang menderita sakit merasa berbesar hati, adalah merupakan obat yang banyak menolongnya. Lebih daripada itu, semuanya adalah berkat kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi... �suara Ki Asem Gede terputus�.

Mereka yang mendengarkan jadi bertanya-tanya dalam hati, kenapa tiba-tiba saja wajah Ki Asem Gede yang cerah menjadi muram? Beberapa kali ia menelan ludah, seperti ada sesuatu yang menyumbat kerongkongannya.
Tetapi...� ulang Mahesa Jenar yang ingin mendengar kelanjutan ceritera Ki Asem Gede itu.

Ah tak apalah,� tukasnya. �Segala sesuatu ada pengecualiannya. Sebagai seorang yang beratus bahkan beribu kali menyembuhkan orang sakit, maka sekali-kali Tuhan tak memperkenankan juga. Itu adalah suatu bukti akan
kebesaran-Nya,� lanjut Ki Asem Gede.

Mahesa Jenar maklum bahwa ada sesuatu yang tak mau ia sebutkan. Karena itu ia tidak bertanya lebih lanjut.

Nah... Anakmas...� sambung Ki Asem Gede kemudian, sambil berusaha untuk mengembalikan suasana, �kenapa tidak saja Anakmas berceritera tentang apa yang Anakmas jumpai di perjalanan. Tidakkah Anakmas menjumpai kejadian-kejadian yang lucu, misalnya, seperti yang terjadi di sini? Seorang seperti Adi Pananggalan dan Adi Mantingan berlagak sebagai seorang sakti.

Mendengar pertanyaan ini Mahesa Jenar tersenyum, demikian juga Demang Pananggalan dan Dalang Mantingan,
meskipun kalau teringat akan hal itu, hati mereka masih tergetar.



NAGASASRA dan SABUK INTEN
010

KARENA pertanyaan itu, Mahesa Jenar teringat akan keperluannya datang ke desa itu. Yaitu, ingin mengetahui jawaban teka-teki tentang adanya kerangka yang dijumpainya di puncak Gunung Ijo.

Ki Asem Gede, Bapak Demang Pananggalan serta Kakang Mantingan. Memang sebenarnya ada aku jumpai sesuatu dalam perjalananku yang ingin aku tanyakan. Itulah sebabnya maka aku datang kemari.�

Ketika Mahesa Jenar tampaknya bersungguh-sungguh, maka mereka yang mendengarkanpun menjadi bersungguh-sungguh pula.

Di puncak Gunung Ijo,� sambung Mahesa Jenar, "aku jumpai sesuatu yang mencurigakan. Alat-alat minum yang
berserak-serakan. Bekas unggun api. Dan yang paling mengherankan adalah adanya batu-batu yang disusun sebagai suatu tempat untuk sesaji, sedangkan di atasnya terdapat kerangka perempuan. Dan tidak jauh dari tempat itu, aku ketemukan pula kerangka yang lain. Juga seorang perempuan.

Mendengar pertanyaan itu Demang Pananggalan menundukkan muka dalam-dalam. Ki Asem Gede mengerutkan
dahinya yang sudah dipenuhi oleh garis-garis ketuaannya, sedangkan Dalang Mantingan menarik nafas dalam-dalam. Melihat keadaan itu maka makin nyatalah bagi Mahesa Jenar bahwa daerah ini pasti langsung mengalami bencana yang bertalian dengan peristiwa Gunung Ijo.

Anakmas...� jawab Ki Demang Pananggalan dengan suara yang dalam. �Akulah orangnya, kalau ada orang tua yang sama sekali tak berguna.�

Ia berhenti sebentar menelan ludah, lalu sambungnya, �Apalagi aku sebagai seorang Demang, yang seharusnya dapat memberikan perlindungan kepada rakyatku. Tetapi nyatanya aku sama sekali tak mampu berbuat demikian.�

Kembali Demang tua itu berhenti berbicara. Matanya memandang jauh menusuk gelapnya malam. Di halaman, beberapa orang masih duduk berkelompok-kelompok sambil berceritera tentang kehebatan pertarungan siang tadi.

Demang Pananggalan mengeser duduknya sedikit. Matanya masih menembus gelap, seolah-olah ada yang dicarinya di kegelapan itu. Tetapi rupa-rupanya ia ingin melanjutkan ceriteranya. Ki Demang pun meneruskan ceritanya.

Ketika itu, di daerah ini lewat serombongan orang-orang berkuda. Didesa ini mereka berhenti dan minta untuk
menginap barang semalam. Mereka memasuki desa ini menjelang senja. Karena tak ada tanda-tanda yang aneh pada mereka, serta sikap pimpinannya yang ramah maka kami tak dapat menolak permintaan itu. Rombongan itu dipimpin oleh dua orang suami-isteri yang akan mengadakan ziarah ke Gunung Baka. Tetapi ketika malam pertama telah lewat, mereka minta untuk diperkenankan bermalam semalam lagi sambil melepaskan lelah dan mengadakan persiapan-persiapan untuk sesaji. Permintaan ini pun tak dapat aku tolak.

Sekali lagi ia berhenti. Rupa-rupanya ia sedang mengingat-ingat apa yang telah terjadi. Kemudian ia kembali
menyambung ceritanya.

Tetapi terkutuklah mereka. Terkutuklah rombongan orang-orang berkuda itu. Pada malam kedua mereka menangkap seorang gadis yang sedang pergi ke sungai. Gadis ini sempat menjerit, dan seorang yang baru pulang dari mengairi sawahnya dapat menyaksikan peristiwa itu. Pengantar gadis itu, seorang pemuda tanggung dipukulinya sampai pingsan."

Maka ketika hal itu disampaikan kepada kami, meledaklah amarah kami. Segera Banjar Kademangan yang kami
sediakan sebagai tempat penginapan mereka, kami kepung rapat-rapat. Mereka segera kami ancam untuk menyerah. Tetapi yang terjadi adalah diluar dugaan kami. Mereka sama sekali tidak menghiraukan kehadiran kami, orang-orang hampir seluruh desa ini. Ketika kami mendengar gadis itu menjerit, hati kami tak tahan lagi.

Cepat-cepat kami menyerbu masuk. Tetapi rupa-rupanya mereka telah siap menanti kedatangan kami. Dan segera terjadilah pertempuran. Orang-orang kami lebih banyak dikendalikan oleh kemarahan yang meluap-luap, daripada kesediaan untuk bertempur. Apalagi rombongan berkuda itu ternyata terdiri dari orang-orang yang tangguh. Maka lenyaplah segala kesan keramah-tamahan mereka. Bahkan tampaklah betapa dahsyat cara mereka menjatuhkan lawan. Beberapa saat pertempuran itu berlangsung dengan dahsyatnya, tetapi segera tampak betapa lemahnya kami. Segera orang-orang kami dapat dihantam dan dicerai-beraikan. Aku tidak lagi dapat berpikir lain daripada bertempur mati-matian. Dan aku beserta Baureksa dan Gagak Ijo sebagai orang-orang yang paling dapat dipercaya pada waktu itu, berhasil menerobos masuk ke banjar, sehingga kami bertiga langsung terlibat dalam perkelahian melawan suami-istri pemimpin gerombolan itu. Mungkin terdorong oleh kemarahanku maka terasa seolah-olah tenagaku menjadi berlipat-lipat. Si istri itu pun ternyata mempunyai ilmu yang tinggi, ditambah lagi betapa kasarnya cara mereka bertempur. Si Suami menerkam dan mengaum seperti harimau, sedangkan si isteri menyerang dengan jari-jari yang dikembangkan. Wajah-wajah mereka yang ramah itu sekarang sudah berubah menjadi wajah-wajah iblis yang menakutkan.

Tetapi aku sama sekali tidak peduli. Mungkin saat itu, akupun berkelahi seperti iblis. Tetapi kemudian ternyata bahwa kami bertiga bukanlah lawan mereka. Apalagi tenagaku adalah tenaga orang tua yang sangat terbatas. Ketika nafasku sudah mulai mengganggu, segera aku merasa terdesak, sedangkan serangan mereka semakin lama menjadi semakin kasar.�

Demang tua itu menarik nafas sambil membetulkan duduknya, kemudian ia melanjutkan,

�Saat itu aku sudah berpikir bahwa rupa-rupanya ajalku sudah hampir tiba. Sebab daya tahanku semakin lama
menjadi semakin lemah. Apalagi Baureksa dan Gagak Ijo sama sekali tak dapat berbuat sesuatu. Tetapi ternyata
Tuhan menghendaki lain. Rupa-rupanya salah seorang telah memberitahukan kesulitan-kesulitan kami ini kepada Ki Asem Gede, yang pada saat yang tepat datang menolong kami.�

Demang itu berhenti berceritera. Pandangan matanya yang suram itu dilemparkan kepada Ki Asem Gede. Lalu katanya, Selanjutnya Ki Asem Gede-lah yang lebih mengetahuinya."

Mahesa Jenar mendengarkan cerita Demang tua itu dengan penuh perhatian. Terbayang betapa Demang tua itu telah berusaha mati-matian untuk melindungi rakyatnya, sampai ia tidak memikirkan nasibnya sendiri. Tetapi rupa-rupanya lawannya adalah orang yang perkasa.

Ki Asem Gede yang diminta melanjutkan cerita itu, berkisar sedikit. Dipandangnya pelita yang nyalanya bergerak-gerak oleh angin yang berhembus ke pendapa. Ia batuk-batuk sedikit, lalu mulailah ia bercerita.

�Anakmas, sebenarnya bukanlah pertolongan yang aku berikan, tetapi semata-mata hanyalah karena kebetulan saja dan terutama atas kehendak Tuhan. Aku bukanlah orang yang mempunyai kepandaian yang cukup untuk bertanding. Kalau pada masa mudaku, sekali dua kali aku pernah terlibat dalam suatu pertarungan, itu sama sekali bukan karena aku mampu melakukannya, tetapi itu hanyalah karena kebodohan dan kesombonganku yang kosong saja.�

0 comments:

NAGASASRA dan SABUK INTEN
007

KETIKA Mantingan berhasrat untuk cepat-cepat mengakhiri pertandingan ini, ia memusatkan segala tenaga dan pikiranuntuk ke mudian sebagai angin ribut melanda lawannya.

�Hebat ...!� pikir Mahesa Jenar ketika ia menerima serangan bertubi-tubi dari Mantingan.

�Memang perguruan Wanakerta memiliki keistimewaan yang tak dapat diabaikan.�

Kemudian terpaksa ia membuat beberapa langkah surut. Tetapi Ki Dalang Mantingan tidak menyia-nyiakan tiap
kesempatan. Cepat ia maju dengan melancarkan gempuran-gempuran hebat.

Rupa-rupanya Ki Dalang Mantingan menjadi agak gusar ketika serangan serangannya tidak segera dapat mengenai lawannya, bahkan lawannya itu dapat pula mendesaknya. Karena itu gerakan-gerakan serta serangan-serangannya menjadi bersungguh-sungguh. Ia tidak mau mengorbankan namanya seperti Gagak Ijo dan Baureksa.

Demang Panggalan menjadi semakin cemas dan bingung. Ia tidak menghendaki orang asing yang belum diketahuinya benar-benar asal-usulnya itu mendapat cedera, sebab tidak mungkin ia berdiri sendiri. Apalagi kalau benar-benar ia orang Istana Demak. Tetapi disamping itu, Demang Pananggalan sangat sayang kepada adiknya, dan ia sama sekali tidak rela kalau adiknya mengalami hal-hal yang tidak diharapkan, baik tubuhnya maupun namanya.

Sementara itu pertarungan menjadi semakin sengit. Serangan-serangan Mantingan menjadi semakin dahsyat dan ia sudah hampir kehilangan pengamatan diri sehingga geraknya tak terkekang lagi.

Ketika serangannya yang dilancarkan dengan kedua tangannya sekaligus mengarah ke sasaran yang berbeda dapat dihindari oleh Mahesa Jenar, cepat ia mengubah serangan itu dengan serangan berikutnya, dengan kaki yang mengarah ke perut Mahesa Jenar. Melihat perubahan itu Mahesa Jenar terpaksa meloncat mundur.

Tetapi Mantingan rupa-rupanya sudah bertekad untuk memenangkan pertempuran itu dengan segera. Maka, demikian Mahesa Jenar meloncat mundur, disusulnya pula dengan kaki yang lain setelah ia memutarkan tubuhnya setengah lingkaran atas kaki yang pertama. Rupa-rupanya Mahesa Jenar sama sekali tidak menduga bahwa serangan-serangan Mantingan akan sedemikian bertubi-tubi datangnya, sehingga terasalah tumit Mantingan mengenai pinggangnya.

Gempuran ini demikian hebat sehingga tubuh Mahesa Jenar bergetar dan hampir saja ia kehilangan keseimbangan. 

Meskipun tubuh Mahesa Jenar sudah cukup terlatih serta mempunyai daya tahan yang kuat, namun terasa juga bahwa tumit yang mengenai pinggangnya itu menimbulkan rasa sakit.

Kena tendangan ini, hati Mahesa Jenar menjadi agak panas juga. Karena itu ia berketetapan hati untuk melayani Ki Demang Mantingan dengan lebih bersungguh-sungguh lagi. Maka segera geraknya berubah menjadi semakin cepat dan keras. Ia membalas setiap serangan dengan serangan pula. Dan ia sama sekali tidak mau tubuhnya disakiti oleh lawannya lagi.

Ki Dalang Mantingan terkejut melihat perubahan tendangan lawannya. Maka segera ia sadar bahwa orang yang
dilawannya itu berilmu tinggi. Tetapi segala sesuatunya telah terlanjur. Satu-satunya kemungkinan baginya adalah, lawannya menghendaki pertempuran itu akan berlangsung mati-matian.

Dan memang sebenarnyalah demikian.

Serangan-serangan Mahesa Jenar berikutnya datang bertubi-tubi seperti ombak yang bergulung-gulung menghantam pantai. Bagaimanapun kukuhnya batu-batu karang tebing, namun akhirnya segumpal demi segumpal berguguran jatuh juga ke laut.

Dalang Mantingan mengeluh di dalam hati. Sebagai seorang yang telah banyak mempunyai pengalaman, ia merasa bahwa lawannya memiliki kepandaian yang lebih tinggi.

Dan yang kemudian terjadi adalah, Ki Dalang Mantingan mulai tampak terdesak. Bagaimanapun ia berusaha, kini ia terpaksa untuk bertahan saja. Ia sama sekali tidak berkesempatan untuk menyerang. Bahkan beberapa kali ia telah dapat dikenai oleh lawannya, meskipun tidak di tempat-tempat yang berbahaya. Tubuh Mantingan terasa nyeri sekali. Meskipun demikian ia bukanlah Mantingan kalau sampai ia menyerah.

Demang Pananggalan semakin kebingungan. Ia segera melihat kesulitan adiknya. Bagaimanapun, ia mempunyai
perasaan tidak rela melihat hal yang demikian itu berlangsung. Mantingan yang dibangga-banggakan seluruh penduduk Kademangan, sekarang akan dikalahkan oleh orang asing di hadapan penduduknya sendiri. Karena itu hampir di luar sadarnya ia meloncat maju. Meskipun umurnya sudah lanjut dan tidak sekuat Mantingan, namun karena pengalamannya maka Demang tua ini nampaknya berbahaya juga. Langsung ia menyerang Mahesa Jenar dengan gerakan-gerakan yang tak terduga-duga untuk mengurangi tekanannya pada Mantingan.

Maka segera Mahesa Jenar menjadi sibuk berpikir, apakah maksud yang sebenarnya dari Demang tua ini.

Penduduk yang mengitari pertarungan itu dengan asyiknya menyaksikan gerak masing-masing dengan keheran-heranan, sebagai suatu hal yang belum pernah dilihat sebelumnya. Mendadak mereka terkejut sekali melihat Demang terjun langsung ke arena. Mereka serentak merasa bangun dari sebuah mimpi yang dahsyat. Dalam hal yang demikian, bagaimanapun hebatnya lawan, mereka merasa wajib membela pemimpin mereka meskipun harus menyerahkan nyawanya.

Serentak mereka menggenggam senjata masing-masing makin erat. Sedangkan beberapa orang yang berdiri di baris
paling depan sudah mulai bergerak.

Mahesa Jenar segera melihat kesulitan yang bakal datang. Karena itu ia semakin waspada. Ia mulai menghimpun
kekuatan-kekuatannya untuk membuat gempuran-gempuran terakhir, meskipun hal itu dilakukan dengan berat hati. Ia sama sekali tidak menduga, bahwa ia harus terlibat dalam masalah yang sama sekali tak diketahui sebab-sebabnya. Tetapi bagaimanapun, ia tidak mau dijadikan bulan-bulanan dari peristiwa-peristiwa yang tak diketahui ujung-pangkalnya itu.

Tiba-tiba ketika keadaan sudah sedemikian memuncaknya, halaman itu digetarkan oleh sebuah teriakan nyaring.

Adi Pananggalan dan Adi Mantingan, apa yang terjadi?

Teriakan yang dilontarkan sepenuh tenaga itu bergetar memenuhi halaman Kademangan, sehingga semuanya terkejut karenanya. Dan pertarungan itu pun segera terhenti.

Ternyata yang berteriak itu adalah Ki Asem Gede, yang datang untuk mengobati Baureksa dan Gagak Ijo.

Apa yang terjadi ...?" ulangnya.

Perlahan-lahan matanya memandang berkeliling, ke wajah-wajah yang berdiri di sekitar halaman itu, kemudian
dipandanginya wajah Mantingan dan Demang Pananggalan dengan matanya yang bening, sehingga membawa pengaruhyang sejuk. Alangkah damainya hati seorang yang mempunyai wajah dan mata yang begitu lunak. Umurnya sudah lanjut, dan hampir seluruh rambutnya sudah putih.



NAGASASRA dan SABUK INTEN
008

KI Asem Gede berjalan perlahan mendekati Mahesa Jenar. Lalu membungkuk dengan hormatnya. �Anakmas, apa yang terjadi?� tanyanya, dan kemudian ia menoleh kepada Demang Pananggalan dan Ki Dalang Mantingan

Apa yang terjadi?� ulangnya kembali.

Demang Pananggalan merasa sulit untuk memberi jawaban. Memang ia sendiri bertanya kepada dirinya, kenapa ini sampai terjadi?

Ketika Pananggalan tidak segera menjawab, Ki Asem Gede kembali memandang kepada Mahesa Jenar. Matanya hampir tiada berkedip, seakan-akan ia masih belum yakin kepada penglihatannya.

Ketika ia memasuki halaman itu, dan melihat pertarungan yang sengit, hatinya tersirap. Ia pernah melihat orang yang bertempur melawan Demang Pananggalan kakak-beradik.

Ia merasa pernah bertemu dengan orang itu di Demak, ketika ia bersama-sama dengan kakaknya, yang juga seorang ahli obat-obatan, memenuhi panggilan Panji Danapati, untuk mengobati anaknya yang sakit.

Anakmas...� katanya kemudian, �bolehkah aku ini, orang tua yang tak berharga menanyakan sesuatu kepada
anakmas?�

Melihat wajah orang tua itu, hati Mahesa Jenar menjadi lunak seketika, bahkan ia agak malu kepada diri sendiri yang masih sedemikian mudahnya terbakar oleh nafsu.

Silahkan, Bapak...� jawabnya. �Apakah kiranya yang ingin Bapak ketahui?"

Maafkanlah orang tua ini,� kata orang tua itu selanjutnya sambil menatap Mahesa Jenar dengan penuh perhatian.

Maafkan aku, kalau aku berani mengatakan bahwa aku pernah bertemu dengan Anakmas di Demak.�

Mendengar pertanyaan ini Mahesa Jenar mengerutkan keningnya. Ia mulai mengingat-ingat, apakah ia benar-benar pernah bertemu dengan orang itu.

�Aku pernah datang ke Demak,� sambung Ki Asem Gede, �bersama-sama dengan kakakku, untuk mencoba
menyembuhkan sakit putera Panji Danapati, salah seorang perwira dari perajurit pengawal raja.�

Mendengar kata-kata Ki Asem Gede, tiba-tiba Mahesa Jenar jadi teringat pertemuannya dengan orang tua itu. Pada saat itu ia sedang berkunjung ke rumah kawan sepasukan yang pada saat yang bersamaan sedang memanggil dua orang tua untuk mengobati anaknya yang sedang sakit. Dan ia jadi teringat, bahwa salah seorang dari kedua orang itu, adalah yang sekarang berdiri di hadapannya.

Di sana...� Ki Asem Gede melanjutkan, �aku bertemu pula dengan seorang perwira lain, kawan Panji Danapati itu. Kenalkah Anakmas dengan Panji Danapati?�

Mahesa Jenar agak ragu, tetapi perlahan-lahan ia mengangguk juga.

Nah...� kata orang tua itu pula, �kalau begitu aku tidak salah lagi, Anakmaslah yang aku jumpai di ndalem
Danapaten. Benarkah?

Mahesa Jenar masih saja ragu-ragu. Sebenarnya ia ingin melupakan saja apa yang pernah terjadi. Meskipun sebenarnya ia masih ingin mengabdikan diri kepada negerinya, tetapi dengan terbunuhnya Ki Kebo Kenanga, saudara seperguruannya, lebih baik ia menyingkirkan diri, dan mencari cara pengabdian yang lain.

Juga penegasan tentang dirinya akan mempermudah setiap usaha untuk menangkapnya, apabila ia dianggap berbahaya seperti Ki Kebo Kenanga. Ia tidak ingin kalau sampai terjadi bentrokan dengan orang-orang yang sedang menjalankan kewajibannya, serta,kawan-kawan seperjuangannya dahulu. Maka lebih baik baginya untuk menjauhkan diri saja dari setiap kemungkinan itu.

Tetapi sekarang ia tidak dapat mengingkari pertanyaan orang tua itu. Karena itu, kembali Mahesa Jenar mengangguk lemah.

Oleh anggukan itu, tiba-tiba Ki Asem Gede membungkuk lebih hormat lagi dan dengan suaranya yang lembut ia
berkata, �Kalau begitu Anakmas ini adalah tuanku Rangga Tohjaya.�

Perkataan Ki Asem Gede itu seperti petir datang menyambar telinga Ki Dalang Mantingan serta Demang Pananggalan. Ia pernah mendengar nama itu, bahkan nama itu terlalu besar untuk disebut-sebut sebagai seorang pahlawan yang sudah mengamankan Demak dari gangguan-gangguan kejahatan.

Mahesa Jenar sendiri agak terkejut juga mendengar nama itu disebutkan. Tetapi ia tidak dapat berbuat lain daripada mengiyakan. Sebab Ki Asem Gede itu pasti pernah mendengarnya dari Panji Danapati, bahwa ia sebagai seorang perwira pengawal raja, disamping namanya sendiri mendapat gelar Rangga Tohjaya.

Demang Pananggalan dan Ki Demang Mantingan masih berdiri termangu-mangu. Mereka masih belum yakin benar akan kata-kata Ki Asem Gede, sampai Ki Asem Gede menyapanya.

Adi Pananggalan dan Adi Mantingan, belumkah adi berdua pernah mendengar nama itu?�

Mereka berdua tersadar oleh sapa itu. Dengan hati-hati Demang Pananggalan mencoba bertanya, �Ki Asem Gede, aku memang pernah mendengar gelar itu serta kebesarannya, tetapi aku belum mengenal wajahnya, karena aku orang yang picik dan sama sekali tak berarti. Tetapi perkenankanlah aku bertanya bahwa beliau tadi berkenan menyebut gelarnya dengan Mahesa Jenar ...?�

Ki Asem Gede tertawa lirih.

Benar Adi berdua, Mahesa Jenar adalah namanya, sedang gelarnya sebagai seorang prajurit adalah Rangga
Tohdjaja.�

Hati Demang Pananggalan dan Dalang Mantingan berdegup keras.

Tetapi pandangan mata mereka masih mengandung seribu macam pertanyaan, sehingga akhirnya Mahesa Jenar sendiri mengambil keputusan untuk mengatakan keadaannya yang sebenarnya sebagai suatu hal yang tak mungkin lagi diingkari.

Bapak Demang dan Kakang Mantingan, memang sebenarnyalah aku yang bernama Mahesa Jenar, telah menerima anugerah nama sebagai seorang prajurit, Rangga Tohjaya.�

Mendengar penjelasan itu detak jantung Demang Pananggalan dan Dalang Mantingan serasa akan berhenti. Mereka sama sekali tidak mengira bahwa mereka telah berhadap-hadapan dengan seorang yang sakti. Untunglah bahwa segala sesuatunya belum terlanjur. Kalau sampai terjadi Rangga Tohjaya mengeluarkan segala kesaktiannya maka sulitlah bagi mereka semua untuk dapat keluar dari halaman itu dengan masih bernafas.

Seperti digerakkan oleh satu tenaga penggerak, Dalang Mantingan dan Demang Pananggalan cepat-cepat melangkah maju ke hadapan Mahesa Jenar, dan bersama-sama membungkuk hormat. Dengan agak terputus-putus karena berbagai perasaan yang berdesakan di dada,

Demang Pananggalan berkata, �Kami mohon ampun ke hadapan Anakmas Rangga Tohjaya, bahwa kami telah berbuat suatu kesalahan yang besar sekali. Serta mengucapkan beribu-ribu terima kasih atas kemurahan Anakmas yang tidak sekaligus menghabisi jiwa kami. Dan sekarang kami menyerahkan diri untuk menerima segala hukuman yang seharusnya kami jalani.

Nagasasra dan Sabuk Inten 007-008

Posted by rike No comments

NAGASASRA dan SABUK INTEN
007

KETIKA Mantingan berhasrat untuk cepat-cepat mengakhiri pertandingan ini, ia memusatkan segala tenaga dan pikiranuntuk ke mudian sebagai angin ribut melanda lawannya.

�Hebat ...!� pikir Mahesa Jenar ketika ia menerima serangan bertubi-tubi dari Mantingan.

�Memang perguruan Wanakerta memiliki keistimewaan yang tak dapat diabaikan.�

Kemudian terpaksa ia membuat beberapa langkah surut. Tetapi Ki Dalang Mantingan tidak menyia-nyiakan tiap
kesempatan. Cepat ia maju dengan melancarkan gempuran-gempuran hebat.

Rupa-rupanya Ki Dalang Mantingan menjadi agak gusar ketika serangan serangannya tidak segera dapat mengenai lawannya, bahkan lawannya itu dapat pula mendesaknya. Karena itu gerakan-gerakan serta serangan-serangannya menjadi bersungguh-sungguh. Ia tidak mau mengorbankan namanya seperti Gagak Ijo dan Baureksa.

Demang Panggalan menjadi semakin cemas dan bingung. Ia tidak menghendaki orang asing yang belum diketahuinya benar-benar asal-usulnya itu mendapat cedera, sebab tidak mungkin ia berdiri sendiri. Apalagi kalau benar-benar ia orang Istana Demak. Tetapi disamping itu, Demang Pananggalan sangat sayang kepada adiknya, dan ia sama sekali tidak rela kalau adiknya mengalami hal-hal yang tidak diharapkan, baik tubuhnya maupun namanya.

Sementara itu pertarungan menjadi semakin sengit. Serangan-serangan Mantingan menjadi semakin dahsyat dan ia sudah hampir kehilangan pengamatan diri sehingga geraknya tak terkekang lagi.

Ketika serangannya yang dilancarkan dengan kedua tangannya sekaligus mengarah ke sasaran yang berbeda dapat dihindari oleh Mahesa Jenar, cepat ia mengubah serangan itu dengan serangan berikutnya, dengan kaki yang mengarah ke perut Mahesa Jenar. Melihat perubahan itu Mahesa Jenar terpaksa meloncat mundur.

Tetapi Mantingan rupa-rupanya sudah bertekad untuk memenangkan pertempuran itu dengan segera. Maka, demikian Mahesa Jenar meloncat mundur, disusulnya pula dengan kaki yang lain setelah ia memutarkan tubuhnya setengah lingkaran atas kaki yang pertama. Rupa-rupanya Mahesa Jenar sama sekali tidak menduga bahwa serangan-serangan Mantingan akan sedemikian bertubi-tubi datangnya, sehingga terasalah tumit Mantingan mengenai pinggangnya.

Gempuran ini demikian hebat sehingga tubuh Mahesa Jenar bergetar dan hampir saja ia kehilangan keseimbangan. 

Meskipun tubuh Mahesa Jenar sudah cukup terlatih serta mempunyai daya tahan yang kuat, namun terasa juga bahwa tumit yang mengenai pinggangnya itu menimbulkan rasa sakit.

Kena tendangan ini, hati Mahesa Jenar menjadi agak panas juga. Karena itu ia berketetapan hati untuk melayani Ki Demang Mantingan dengan lebih bersungguh-sungguh lagi. Maka segera geraknya berubah menjadi semakin cepat dan keras. Ia membalas setiap serangan dengan serangan pula. Dan ia sama sekali tidak mau tubuhnya disakiti oleh lawannya lagi.

Ki Dalang Mantingan terkejut melihat perubahan tendangan lawannya. Maka segera ia sadar bahwa orang yang
dilawannya itu berilmu tinggi. Tetapi segala sesuatunya telah terlanjur. Satu-satunya kemungkinan baginya adalah, lawannya menghendaki pertempuran itu akan berlangsung mati-matian.

Dan memang sebenarnyalah demikian.

Serangan-serangan Mahesa Jenar berikutnya datang bertubi-tubi seperti ombak yang bergulung-gulung menghantam pantai. Bagaimanapun kukuhnya batu-batu karang tebing, namun akhirnya segumpal demi segumpal berguguran jatuh juga ke laut.

Dalang Mantingan mengeluh di dalam hati. Sebagai seorang yang telah banyak mempunyai pengalaman, ia merasa bahwa lawannya memiliki kepandaian yang lebih tinggi.

Dan yang kemudian terjadi adalah, Ki Dalang Mantingan mulai tampak terdesak. Bagaimanapun ia berusaha, kini ia terpaksa untuk bertahan saja. Ia sama sekali tidak berkesempatan untuk menyerang. Bahkan beberapa kali ia telah dapat dikenai oleh lawannya, meskipun tidak di tempat-tempat yang berbahaya. Tubuh Mantingan terasa nyeri sekali. Meskipun demikian ia bukanlah Mantingan kalau sampai ia menyerah.

Demang Pananggalan semakin kebingungan. Ia segera melihat kesulitan adiknya. Bagaimanapun, ia mempunyai
perasaan tidak rela melihat hal yang demikian itu berlangsung. Mantingan yang dibangga-banggakan seluruh penduduk Kademangan, sekarang akan dikalahkan oleh orang asing di hadapan penduduknya sendiri. Karena itu hampir di luar sadarnya ia meloncat maju. Meskipun umurnya sudah lanjut dan tidak sekuat Mantingan, namun karena pengalamannya maka Demang tua ini nampaknya berbahaya juga. Langsung ia menyerang Mahesa Jenar dengan gerakan-gerakan yang tak terduga-duga untuk mengurangi tekanannya pada Mantingan.

Maka segera Mahesa Jenar menjadi sibuk berpikir, apakah maksud yang sebenarnya dari Demang tua ini.

Penduduk yang mengitari pertarungan itu dengan asyiknya menyaksikan gerak masing-masing dengan keheran-heranan, sebagai suatu hal yang belum pernah dilihat sebelumnya. Mendadak mereka terkejut sekali melihat Demang terjun langsung ke arena. Mereka serentak merasa bangun dari sebuah mimpi yang dahsyat. Dalam hal yang demikian, bagaimanapun hebatnya lawan, mereka merasa wajib membela pemimpin mereka meskipun harus menyerahkan nyawanya.

Serentak mereka menggenggam senjata masing-masing makin erat. Sedangkan beberapa orang yang berdiri di baris
paling depan sudah mulai bergerak.

Mahesa Jenar segera melihat kesulitan yang bakal datang. Karena itu ia semakin waspada. Ia mulai menghimpun
kekuatan-kekuatannya untuk membuat gempuran-gempuran terakhir, meskipun hal itu dilakukan dengan berat hati. Ia sama sekali tidak menduga, bahwa ia harus terlibat dalam masalah yang sama sekali tak diketahui sebab-sebabnya. Tetapi bagaimanapun, ia tidak mau dijadikan bulan-bulanan dari peristiwa-peristiwa yang tak diketahui ujung-pangkalnya itu.

Tiba-tiba ketika keadaan sudah sedemikian memuncaknya, halaman itu digetarkan oleh sebuah teriakan nyaring.

Adi Pananggalan dan Adi Mantingan, apa yang terjadi?

Teriakan yang dilontarkan sepenuh tenaga itu bergetar memenuhi halaman Kademangan, sehingga semuanya terkejut karenanya. Dan pertarungan itu pun segera terhenti.

Ternyata yang berteriak itu adalah Ki Asem Gede, yang datang untuk mengobati Baureksa dan Gagak Ijo.

Apa yang terjadi ...?" ulangnya.

Perlahan-lahan matanya memandang berkeliling, ke wajah-wajah yang berdiri di sekitar halaman itu, kemudian
dipandanginya wajah Mantingan dan Demang Pananggalan dengan matanya yang bening, sehingga membawa pengaruhyang sejuk. Alangkah damainya hati seorang yang mempunyai wajah dan mata yang begitu lunak. Umurnya sudah lanjut, dan hampir seluruh rambutnya sudah putih.



NAGASASRA dan SABUK INTEN
008

KI Asem Gede berjalan perlahan mendekati Mahesa Jenar. Lalu membungkuk dengan hormatnya. �Anakmas, apa yang terjadi?� tanyanya, dan kemudian ia menoleh kepada Demang Pananggalan dan Ki Dalang Mantingan

Apa yang terjadi?� ulangnya kembali.

Demang Pananggalan merasa sulit untuk memberi jawaban. Memang ia sendiri bertanya kepada dirinya, kenapa ini sampai terjadi?

Ketika Pananggalan tidak segera menjawab, Ki Asem Gede kembali memandang kepada Mahesa Jenar. Matanya hampir tiada berkedip, seakan-akan ia masih belum yakin kepada penglihatannya.

Ketika ia memasuki halaman itu, dan melihat pertarungan yang sengit, hatinya tersirap. Ia pernah melihat orang yang bertempur melawan Demang Pananggalan kakak-beradik.

Ia merasa pernah bertemu dengan orang itu di Demak, ketika ia bersama-sama dengan kakaknya, yang juga seorang ahli obat-obatan, memenuhi panggilan Panji Danapati, untuk mengobati anaknya yang sakit.

Anakmas...� katanya kemudian, �bolehkah aku ini, orang tua yang tak berharga menanyakan sesuatu kepada
anakmas?�

Melihat wajah orang tua itu, hati Mahesa Jenar menjadi lunak seketika, bahkan ia agak malu kepada diri sendiri yang masih sedemikian mudahnya terbakar oleh nafsu.

Silahkan, Bapak...� jawabnya. �Apakah kiranya yang ingin Bapak ketahui?"

Maafkanlah orang tua ini,� kata orang tua itu selanjutnya sambil menatap Mahesa Jenar dengan penuh perhatian.

Maafkan aku, kalau aku berani mengatakan bahwa aku pernah bertemu dengan Anakmas di Demak.�

Mendengar pertanyaan ini Mahesa Jenar mengerutkan keningnya. Ia mulai mengingat-ingat, apakah ia benar-benar pernah bertemu dengan orang itu.

�Aku pernah datang ke Demak,� sambung Ki Asem Gede, �bersama-sama dengan kakakku, untuk mencoba
menyembuhkan sakit putera Panji Danapati, salah seorang perwira dari perajurit pengawal raja.�

Mendengar kata-kata Ki Asem Gede, tiba-tiba Mahesa Jenar jadi teringat pertemuannya dengan orang tua itu. Pada saat itu ia sedang berkunjung ke rumah kawan sepasukan yang pada saat yang bersamaan sedang memanggil dua orang tua untuk mengobati anaknya yang sedang sakit. Dan ia jadi teringat, bahwa salah seorang dari kedua orang itu, adalah yang sekarang berdiri di hadapannya.

Di sana...� Ki Asem Gede melanjutkan, �aku bertemu pula dengan seorang perwira lain, kawan Panji Danapati itu. Kenalkah Anakmas dengan Panji Danapati?�

Mahesa Jenar agak ragu, tetapi perlahan-lahan ia mengangguk juga.

Nah...� kata orang tua itu pula, �kalau begitu aku tidak salah lagi, Anakmaslah yang aku jumpai di ndalem
Danapaten. Benarkah?

Mahesa Jenar masih saja ragu-ragu. Sebenarnya ia ingin melupakan saja apa yang pernah terjadi. Meskipun sebenarnya ia masih ingin mengabdikan diri kepada negerinya, tetapi dengan terbunuhnya Ki Kebo Kenanga, saudara seperguruannya, lebih baik ia menyingkirkan diri, dan mencari cara pengabdian yang lain.

Juga penegasan tentang dirinya akan mempermudah setiap usaha untuk menangkapnya, apabila ia dianggap berbahaya seperti Ki Kebo Kenanga. Ia tidak ingin kalau sampai terjadi bentrokan dengan orang-orang yang sedang menjalankan kewajibannya, serta,kawan-kawan seperjuangannya dahulu. Maka lebih baik baginya untuk menjauhkan diri saja dari setiap kemungkinan itu.

Tetapi sekarang ia tidak dapat mengingkari pertanyaan orang tua itu. Karena itu, kembali Mahesa Jenar mengangguk lemah.

Oleh anggukan itu, tiba-tiba Ki Asem Gede membungkuk lebih hormat lagi dan dengan suaranya yang lembut ia
berkata, �Kalau begitu Anakmas ini adalah tuanku Rangga Tohjaya.�

Perkataan Ki Asem Gede itu seperti petir datang menyambar telinga Ki Dalang Mantingan serta Demang Pananggalan. Ia pernah mendengar nama itu, bahkan nama itu terlalu besar untuk disebut-sebut sebagai seorang pahlawan yang sudah mengamankan Demak dari gangguan-gangguan kejahatan.

Mahesa Jenar sendiri agak terkejut juga mendengar nama itu disebutkan. Tetapi ia tidak dapat berbuat lain daripada mengiyakan. Sebab Ki Asem Gede itu pasti pernah mendengarnya dari Panji Danapati, bahwa ia sebagai seorang perwira pengawal raja, disamping namanya sendiri mendapat gelar Rangga Tohjaya.

Demang Pananggalan dan Ki Demang Mantingan masih berdiri termangu-mangu. Mereka masih belum yakin benar akan kata-kata Ki Asem Gede, sampai Ki Asem Gede menyapanya.

Adi Pananggalan dan Adi Mantingan, belumkah adi berdua pernah mendengar nama itu?�

Mereka berdua tersadar oleh sapa itu. Dengan hati-hati Demang Pananggalan mencoba bertanya, �Ki Asem Gede, aku memang pernah mendengar gelar itu serta kebesarannya, tetapi aku belum mengenal wajahnya, karena aku orang yang picik dan sama sekali tak berarti. Tetapi perkenankanlah aku bertanya bahwa beliau tadi berkenan menyebut gelarnya dengan Mahesa Jenar ...?�

Ki Asem Gede tertawa lirih.

Benar Adi berdua, Mahesa Jenar adalah namanya, sedang gelarnya sebagai seorang prajurit adalah Rangga
Tohdjaja.�

Hati Demang Pananggalan dan Dalang Mantingan berdegup keras.

Tetapi pandangan mata mereka masih mengandung seribu macam pertanyaan, sehingga akhirnya Mahesa Jenar sendiri mengambil keputusan untuk mengatakan keadaannya yang sebenarnya sebagai suatu hal yang tak mungkin lagi diingkari.

Bapak Demang dan Kakang Mantingan, memang sebenarnyalah aku yang bernama Mahesa Jenar, telah menerima anugerah nama sebagai seorang prajurit, Rangga Tohjaya.�

Mendengar penjelasan itu detak jantung Demang Pananggalan dan Dalang Mantingan serasa akan berhenti. Mereka sama sekali tidak mengira bahwa mereka telah berhadap-hadapan dengan seorang yang sakti. Untunglah bahwa segala sesuatunya belum terlanjur. Kalau sampai terjadi Rangga Tohjaya mengeluarkan segala kesaktiannya maka sulitlah bagi mereka semua untuk dapat keluar dari halaman itu dengan masih bernafas.

Seperti digerakkan oleh satu tenaga penggerak, Dalang Mantingan dan Demang Pananggalan cepat-cepat melangkah maju ke hadapan Mahesa Jenar, dan bersama-sama membungkuk hormat. Dengan agak terputus-putus karena berbagai perasaan yang berdesakan di dada,

Demang Pananggalan berkata, �Kami mohon ampun ke hadapan Anakmas Rangga Tohjaya, bahwa kami telah berbuat suatu kesalahan yang besar sekali. Serta mengucapkan beribu-ribu terima kasih atas kemurahan Anakmas yang tidak sekaligus menghabisi jiwa kami. Dan sekarang kami menyerahkan diri untuk menerima segala hukuman yang seharusnya kami jalani.

0 comments:

Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.
back to top